Onad Tak Antar-Jemput Anak, Ini Dampak Buruk Minimnya Peran Ayah dalam Pengasuhan

Arintha Widya - Selasa, 16 Juli 2024
Onadio Leonardo mengaku tak pernah antar jemput anak karena dianggap sebagai tugas ibu. Ini dampak minimnya peran ayah dalam pengasuhan anak.
Onadio Leonardo mengaku tak pernah antar jemput anak karena dianggap sebagai tugas ibu. Ini dampak minimnya peran ayah dalam pengasuhan anak. Instagram @onadioleonardo_official

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini nama Onadio Leonardo atau Onad tengah menjadi sorotan netizen.

Hal tersebut berkaitan dengan komentar Onad saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube PodHub yang dipandu Deddy Corbuzier dan Vidi Aldiano.

Dalam konten podcast di kanal YouTube itu, Onad menyampaikan bahwa ia tidak pernah mengantar jemput anak sekolah.

Menurutnya, antar jemput anak sekolah adalah tugas ibu/istrinya. Tugasnya adalah mencari nafkah.

Komentar Onad kompak diprotes oleh Deddy Corbuzier dan Vidi Aldiano.

Berbeda dari Onad, Deddy dan Vidi menilai bahwa antar jemput anak adalah tugas bersama.

Terlepas dari komentar Onad, hal ini seolah menjadi penyebab Indonesia berada di peringkat ke-3 fatherless country di dunia.

Onad barangkali belum mengetahui dampak buruk minimnya peran ayah dalam pengasuhan anak.

Berikut ini dampak buruk jika ayah tidak terlibat dalam pengasuhan anak menurut psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D.

Baca Juga: Hari Ayah, Ini Tips Berbagi Peran dalam Rumah Tangga ala Sogi Indra Dhuaja

Dampak Negatif bagi Anak Jika Ayah Tidak Terlibat dalam Mengasuh

Psikolog Diana Setiyawati menjelaskan, fenomena fatherless country di Indonesia ada karena pengaruh budaya patriarki.

"Fatherless ini menjadi fenomena yang sudah diraskan bersama dimana peran ayah bisa dikatakan minim," kata Diana seperti dilansir dari laman resmi UGM.

"Ini jadi fenomena yang cukup lazim, salah satunya karena pengaruh budaya," imbuhnya.

Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM ini menambahkan, minimnya keterlibatan ayah membuat pola asuh tidak seimbang.

Seharusnya, ayah dan ibu memiliki peran yang berimbang dalam pengasuhan anak.

Dengan kata lain, mengasuh anak termasuk dalam hal antar jemput sekolah, merupakan tugas bersama antara ayah dan ibu.

Selain faktor budaya, Diana juga menilai bahwa kesibukan bekerja memengaruhi minimnya keterlibatan ayah dalam mengasuh anak.

"Faktor orang tua yang fly in fly out, terlau sibuk, misal berapa hari sekali baru bisa pulang menjadikan secara teknis lebih sulit terlibat dalam pengasuhan," papar Diana.

Baca Juga: Seperti yang Viral di TikTok, Ini Perbedaan Peran Ayah dan Ibu pada Anak

"Sementara saat sudah pulang, tidak ada komitmen untuk mengganti hari-hari yang hilang," terangnya lagi.

Lebih lanjut, Diana menyebutkan ketiadaan peran atau kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk.

Salah satunya ialah hambatan dalam proses perkembangan anak, meliputi pembentukan identitas gender.

Dampak lainnya, yaitu penurunan performa akademis, anak sulit menyesuaikan dengan kehidupan sosial, memiliki kontrol diri yang rendah, dan rendahnya self esteem.

Minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak juga bisa menimbulkan masalah seperti kecanduan terhadap zat atau aktivitas tertentu.

Sebut saja diantaranya kecanduan gadget, game online, rokok, narkotika dan obat-obatan terlarang, dan sebagainya.

Diana juga mengatakan, "Bisa juga memunculkan ganguan perilaku menyimpang, perilaku seksual, dan gangguan mood serta bunuh diri," ungkapnya lagi.

Itulah tadi dampak buruknya jika ayah tidak berperan atau minim perannya dalam mengasuh anak.

Jadi, pengasuhan anak adalah tugas utama kedua orang tua yang perlu jadi prioritas ya, Kawan Puan. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca Juga: Berkaca dari Abe yang Viral di TikTok, Ini Pentingnya Peran Ayah bagi Anak

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Wamen PPPA Veronica Tan: Mendidik Guru Berarti Membangun Generasi yang Lebih Baik