Selain Batasi Screen Time, Ini Cara Mengelola Dampak Negatif Digital Parenting pada Anak

Arintha Widya - Selasa, 16 Juli 2024
Mengelola dampak negatif digital parenting dengan membatasi screen time menurut dokter dari RS JIH Solo
Mengelola dampak negatif digital parenting dengan membatasi screen time menurut dokter dari RS JIH Solo Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Kemajuan zaman mau tidak mau membuat orang tua menerapkan digital parenting dalam mengasuh anak.

Namun, digital parenting tentu memiliki dampak negatif karena anak mungkin akan banyak bersinggungan dengan gadget.

Oleh karenanya, penting bagi orang tua untuk dapat mengelola digital parenting dengan baik. Bagaimana caranya?

Simak pemaparan dokter spesialis kedokteran jiwa, dr. Afinia Permanasari, Sp.KJ dari Rumah Sakit JIH Solo di YouTube Live Nakita pada Senin (15/7/2024) kemarin.

Mengenal Apa Itu Digital Parenting

Digital parenting merupakan inovasi pola asuh yang muncul setelah pandemi Covid-19.

Pola asuh ini mengkhususkan anak-anak belajar dan beraktivitas dengan teknologi digital.

Dokter Afinia menjelaskan, pengasuhan di era digital seperti sekarang membutuhkan peran aktif orang tua untuk mengontrol.

Penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi ketika anak sedang menggunakan gadget.

Baca Juga: Dokter Ungkap 4 Cara Kurangi Screen Time Anak yang Berlebihan

"Batasan dari orang tua dan aturan yang pasti. Jadi, anak tidak diperbolehkan menggunakan gadget sendirian," kata dr. Afinia.

Selain itu, orang tua juga harus menetapkan aturan dengan membatasi waktu screen time anak.

Batasan Screen Time untuk Anak

Menurut dr. Afinia, ada aturan tertentu juga harus pula dipatuhi orang tua ketika memberikan screen time pada anak.

Untuk anak usia 0-2 tahun, sebaiknya tidak ada screen time sama sekali.

"Anak 0-2 tahun zero screen time, amat sangat disarankan tidak ada waktu untuk menonton gadget," ungkap dr. Afinia.

Kemudian untuk anak berumur 2-5 tahun, maksimal hanya satu jam dalam satu hari.

Selanjutnya untuk anak yang sudah berusia 6-12 tahun, waktu screen time maksimalnya adalah 2 jam sehari.

Untuk anak praremaja, barulah orang tua bisa menetapkan aturan sendiri utnuk screen time mempertimbangkan kebutuhan anak.

Baca Juga: 6 Cara Agar Anak Tidak Main Ponsel Terus, Salah Satunya Beri Contoh

Mengelola Dampak Negatif Digital Parenting

Dokter Afinia juga memberikan penjelasan tentang cara mengelola dampak negatif dari digital parenting di YouTube Live Nakita dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional.

Pihaknya menyebutkan, anak-anak sejak usia 2-5 tahun, serta umur 6-12 tahun tetap perlu didampingi dan diawasi ketika menggunakan gadget.

Orang tua juga harus mengetahui tren terkini di media sosial dan memberikan informasi yang benar, sehingga tidak "menjerumuskan" anak pada hoaks.

"Yang dimaksud memberikan informasi adalah, kita memperkenalkan mana yang boleh dilihat dan yang tidak boleh dilihat," tutur dr. Afinia.

Hal penting lainnya yang wajib orang tua perhatikan, anak tidak boleh diberikan gadget sendiri sebelum berusia di atas 12 tahun.

"Awal mula kesalahan adalah ketika kita memberikan gadget khusus untuk anak, jadi sangat riskan," kata dr. Afinia lagi.

Kesimpulannya, untuk mengelola dampak negatif digital parenting, orang tua perlu melakukan beberapa hal seperti:

  • Mendampingi anak menggunakan gadget
  • Memberikan batasan waktu
  • Memberikan informasi yang benar dan salah
  • Tidak memberikan gadget secara khusus

Itulah tadi batasan screen time pada anak untuk mengelola dampak negatif digital parenting. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: Catat, Ini 3 Cara yang Bisa Orang Tua Lakukan untuk Batasi Screen Time Anak

(*)

Sumber: Youtube NakitaID
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Selain Batasi Screen Time, Ini Cara Mengelola Dampak Negatif Digital Parenting pada Anak