Tapi, orang tua baiknya tidak mencoba mempengaruhi atau memaksa anak terkait kecondongan penggunaan tangan mereka. Meski genetik tidak sepenuhnya mampu menjelaskan mengapa seseorang bertangan kidal atau tidak, faktor bawaan sistem saraf anak menjadi alasan kuat yang mendasarinya.
Memaksa anak kidal menggunakan tangan kanan ketika mereka sebenarnya bertangan kidal tidak akan memberikan hasil yang baik. Justru, hal ini bisa membuat anak bingung atau tertekan. Oleh karena itu, biarkan anak menggunakan tangan yang mereka pilih secara alami tanpa tekanan.
Untuk mengetahui apakah anak kidal atau tidak, biarkan mereka aktif bergerak dan terus bereksplorasi.
Semakin aktif mereka, semakin mudah Anda melihat preferensi penggunaan tangan mereka. Biasanya, menginjak usia 2 tahun, tanda-tanda seorang anak kidal akan semakin tampak jelas.
Anak kidal cenderung menggunakan tangan kiri untuk berbagai aktivitas, seperti memegang pensil, menyuap makanan, atau melempar bola. Selain itu, refleks tangan kiri mereka biasanya lebih cepat dan lebih baik dibandingkan tangan kanan.
Mengenali anak kidal sejak dini bisa membantu orang tua memahami dan mendukung perkembangan anak dengan lebih baik.
Ingatlah untuk selalu menghargai kecondongan alami anak tanpa mencoba memaksakan preferensi tangan tertentu. Dengan begitu, anak akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan tangan pilihan mereka. (*)
Baca Juga: Sering Dilupakan, Pertimbangkan Keuangan Sebelum Menambah Anak Kedua