Perubahan Iklim dan Ketidaksetaraan Gender Membahayakan Perempuan dan Anak

Citra Narada Putri - Sabtu, 20 Juli 2024
Perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender membahayakan perempuan dan anak.
Perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender membahayakan perempuan dan anak. (shironosov/Getty Images)

Parapuan.coPerubahan iklim adalah krisis kompleks yang berdampak pada bumi dan manusia. Namun sayangnya, dampaknya justru tidak dirasakan secara merata.

Tanpa disadari, perubahan iklim menciptakan persimpangan yang berbahaya dengan ketidaksetaraan gender, dan memperkuat kerentanan yang ada terhadap perempuan serta anak perempuan di seluruh dunia.

Bahkan dapat dikatakan, perempuan dan anak perempuan mengalami dampak terbesar dari perubahan iklim.

Hal ini pun makin memperbesar ketidaksetaraan gender yang ada dan menimbulkan ancaman unik terhadap kehidupan, kesehatan, dan keselamatan mereka.

Akses terhadap Sumber Daya Alam

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perempuan menyumbang 45 sampai 80 persen dari produksi pangan di negara-negara berkembang.

Perubahan iklim yang mengganggu pola tanam dan ketersediaan air dapat mengancam ketahanan pangan dan meningkatkan beban kerja perempuan.

Karena memang, perempuan seringkali lebih bergantung pada sumber daya alam seperti air dan kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangga.

Namun selama masa kekeringan dan curah hujan yang tidak menentu, perempuan pekerja di sekor pertanian dan penyedia barang utama, harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pendapatan dan sumber daya bagi keluarga mereka.

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Anak di Tengah Perubahan Iklim yang Tak Menentu



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya