Baca Juga: Perjuangan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
"Saya melihat ketika perempuan itu mandiri, berdaya, dan isu-isu yang lainnya terkait dengan pengasuhan, peran kita sebagai ibu, itu akan bisa kita lakukan dengan baik," tutur Bintang.
Ia juga menambahkan, "Kemudian isu kekerasan, KDRT, pasti kita tidak akan mengalami. Kemudian juga perkawinan anak pasti bisa kita akan selesaikan."
"Karena bagaimana pun juga ketika kita berbicara masalah perkawinan anak, itu tidak hanya dari faktor budaya saja, tetapi juga faktor kemiskinan supaya lepas dari kehidupan anaknya itu," ujar Bintang lagi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPPA Bintang Puspayoga juga bercerita tentang buku "SAPA Untuk Negeri" yang ditulisnya.
Kata "SAPA" pada judul buku tersebut merupakan kepanjangan dari "Sahabat Perempuan dan Anak".
"Sebenarnya buku ini pertanggungjawaban saya selama 5 tahun di Kementerian ini. Kita sudah melakukan apa saja untuk perempuan dan anak, kita buat di sini," katanya kepada PARAPUAN dan Nakita.id.
Di sisi lain, KemenPPPA akan terus menguatkan koordinasi dan kemitraan dengan semua pihak terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Pasalnya, masalah perempuan anak adalah persoalan bangsa sehingga harus diselesaikan dengan bergotong-royong.
Bersatu bekerja memajukan perempuan dan melindungi anak. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
Baca Juga: Festival Ekspresi Anak 2024: Hadirkan Kegiatan Seru untuk Menampung Suara Anak Indonesia
(*)