Berdampak Buruk bagi Fisik dan Mental, Kenali Jenis Kekerasan pada Anak

Saras Bening Sumunar - Senin, 22 Juli 2024
Jenis kekerasan anak yang berdampak buruk pada fisik dan mental.
Jenis kekerasan anak yang berdampak buruk pada fisik dan mental.

Parapuan.co - Kasus kekerasan pada anak masih menjadi perhatian khusus dan membutuhkan penanganan secara komprehensif.

Mengingat kekerasan anak bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, baik secara kontak maupun nonkontak di ranah luring dan daring.

Lebih dalam, berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) sejak Januari hingga Februari 2024 jumlah kasus kekerasan terhadap anak mencapai 1.993.

Jumlah ini terus meningkat dibandingkan dengan kasus kekerasan anak yang terjadi tahun 2023.

Bicara tentang kekerasan anak, rupanya tindakan ini terbagi menjadi beberapa jenis.

Kekerasan pada anak bukan hanya dapat terjadi secara fisik, namun juga emosional hingga seksual.

Dalam rangka Hari Anak Nasional, berikut jenis-jenis kekerasan pada anak yang membahayakan fisik dan mental mereka.

Jenis Kekerasan Anak

1. Kekerasan Fisik

Baca Juga: Dialami Aghnia Punjabi, Begini Cara Lapor Kasus Kekerasan pada Anak dan Jerat Hukum untuk Pelaku

Melansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, kekerasan fisik terjadi ketika anak mendapatkan penyiksaan pada fisik mereka.

Jenis kekerasan anak satu ini dapat dilihat dengan tanda adanya cedera pada tubuh anak.

Adapun tindakan yang termasuk kekerasan fisik pada anak seperti penyiksaan, pemukulan, dan penganiayaan terhadap anak.

2. Kekerasan Emosional

Selain kekerasan fisik, ada juga kekerasan emosional yang rentan dialami anak.

Kekerasan emosional atau yang juga disebut kekerasan fisik adalah tindakan yang membuat perasaan anak menjadi tidak nyaman.

Bisa dibilang bahwa kekerasan emosional dapat berupa menurunkan harga diri anak.

Adapun contoh kekerasan emosional pada anak seperti penggunaan kata-kata kasar, mempermalukan anak di depan umum, memberikan ancaman, hingga membandingkan anak.

Baca Juga: Perilaku Bullying Berdasarkan Usia Anak yang Perlu Orang Tua Tahu

Perlu kamu tahu bahwa kekerasan emosional pada anak menyebabkan perilaku maladaptif, perilaku yang menimbulkan kecemasan, ketakutan, hingga ketidaknyamanan.

Anak korban kekerasan emosional juga cenderung menarik diri dari lingkungan, menangis saat didekati, takut keluar rumah, ataupun bertemu orang asing.

3. Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual pada anak adalah kekerasan berupa siksaan atau paksaan yang melibatkan kontak fisik untuk menjadikan anak sebagai objek seksual bagi pelaku.

Misalnya menyentuh bagian intim atau bahkan melakukan tindakan seksual terhadap anak.

Anak yang mengalami kekerasan jenis ini memiliki ciri-ciri terdapat keluhan fisik seperti sakit pada bagian genital, memar atau bahkan pendarahan, hingga nyeri pada area dubur.

Parahnya, anak korban kekerasan seksual justru biasanya enggan menceritakan secara langsung tentang apa yang dialaminya.

Dari segi psikis pun anak akan menunjukkan ciri-ciri seperti menjadi takut, cemas, marah, mengisolasi diri, sedih, merasa bersalah, merasa malu, dan bingung.

Beberapa anak yang menjadi korban justru bisa berpotensi menjadi pelaku kekerasan seksual di kemudian hari.

Apa yang bisa dilakukan jika anak jadi korban kekerasan?

Jika anak mengalami kekerasan baik fisik, emosional maupun seksual, segera buat laporan melalui layanan berikut:

Call center SAPA ke nomor 129 atau WhatsApp 08111-129-129

- Komnas Anak (021) 31901556 atau WhatsApp 0811-1002-7727

Baca Juga: Antisipasi Kekerasan terhadap Anak, Begini Cara Ajarkan Batasan Bagian Tubuh

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Berdampak Buruk bagi Fisik dan Mental, Kenali Jenis Kekerasan pada Anak