Cegah Perkawinan Anak, Ini Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini terhadap Perempuan

Arintha Widya - Selasa, 23 Juli 2024
Penyebab dan dampak pernikahan dini terhadap perempuan.
Penyebab dan dampak pernikahan dini terhadap perempuan. Serhii Sobolevskyi

Parapuan.co - Kawan Puan, angka perkawinan anak di Indonesia masih memprihatinkan walau sudah menurun dari tahun ke tahun.

Pada Mei 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melaporkan adanya penurunan perkawinan anak dalam 3 tahun terakhir.

"Angka perwakinan anak terus menurun dalam 3 tahun terakhir," demikian terang Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam acara peluncuran Panduan Praktis Strategi Nasional Pelaksanaan Pencegahan Perkawinan Anak di Daerah.

"Pada tahun 2021 angka perkawinan anak menurun dari 10,35 persen menjadi 9,23 persen. Kemudian menjadi 8,06 persen di tahun 2022, dan menjadi 6,92 persen pada tahun 2023," kata Bintang Puspayoga.

Melansir laman resmi KemenPPPA, Bintang Puspayoga juga menjelaskan, "Hal ini telah melampaui dari target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu 8,74 persen di tahun 2024."

Pihaknya menyebutkan, upaya penghapusan perkawinan anak harus terus dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Terlepas dari penurunan presentase di atas, apa hal utama yang membuat perkawinan anak seolah menjadi sesuatu yang wajar di masyarakat?

Terkait hal ini, Kawan Puan perlu tahu penyebab perkawinan anak dan dampaknya pada kesehatan serta edukasi perempuan. Yuk, simak uraian berikut!

Penyebab Perkawinan Anak

Baca Juga: 5 Upaya Mencegah serta Melawan Kekerasan dan Perkawinan Anak di Lingkungan Keluarga

Kemiskinan dan pendidikan menjadi faktor yang saling berkorelasi menyebabkan tingginya angka perkawinan anak di suatu daerah.

Hal ini disinggung dalam sebuah jurnal bertajuk "Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan" (2019) yang ditulis Lina Dina Maudina dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Di sebuah daerah yang menjadi sasaran penelitian Lina Dina Maudina, disebutkan bahwa orang tua dengan kondisi ekonomi yang kurang cenderung mudah menerima pinangan.

Terlebih jika pemuda atau orang yang melamar putri mereka adalah orang berada atau lebih tinggi status sosial ekonominya.

Dengan menikahkan anak perempuannya, mereka berharap status sosial dan perekonomian dapat ikut naik.

Selain itu terkait dengan pendidikan, pernikahan dini kerap kali disebabkan karena kehamilan di luar nikah atau marriage by accident (MBA).

Anak-anak hingga remaja di daerah atau pedesaan bisa dibilang kurang mendapatkan edukasi seksual, lantaran hal tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian orang.

Dampak Perkawinan Anak terhadap Perempuan

Jurnal "Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan" (2019) yang ditulis Lina Dina Maudina juga mencatat sejumlah dampak perkawinan dini yang bisa dialami perempuan, antara lain:

Baca Juga: Cegah Pernikahan Dini, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Ibu dan Anak

1. Dampak Psikologis: Perempuan bisa mengalami penyesalan, stres, tertekan, dan merasa terbebani.

Ini karena pasangan berusia dini secara mental belum siap menghadapi perubahan peran dan masalah rumah tangga.

Tidak heran jika baik perempuan maupun laki-laki yang menikah di usia terlalu muda merasa menyesal telah kehilangan masa sekolah dan remajanya.

Selain itu, remaja yang menikah karena MBA cenderung menjadi minder dan tidak percaya diri.

2. Dampak Kesehatan: Perempuan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat hamil di usia terlalu muda.

Sebut saja diantaranya kelahiran bayi prematur yang menyebabkan kematian pada bayi, masalah darah tinggi yang mengakibatkan susah hamil, terjadinya perubahan pada berat badan akibat pemakaian pil KB.

Dan yang paling memprihatinkan adalah kemungkinan adanya keguguran atau pendarahan karena kurang matangnya organ reproduksi perempuan.

3. Dampak Sosial Ekonomi: Perempuan merasa malu dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Hal ini berkorelasi dengan dampak ekonomi, di mana pasangan remaja jadi tidak bisa mandiri secara finansial dan masih bergantung pada orang tua.

Kiranya, itulah tadi penyebab dan dampak perkawinan anak atau pernikahan dini terhadap perempuan. Semoga informasi di atas menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Pernikahan Dini dan Berbagai Risiko Hamil di Usia Muda

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Borong Perlengkapan Ibu dan Bayi di Waktunya IMBEX Berd15kon!