Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Hari Kebaya Nasional 2024: Kebaya Lambang Pemberdayaan Perempuan

Saras Bening Sumunar - Rabu, 24 Juli 2024
Hari Kebaya Nasional 2024: kebaya menjadi lambang pemberdayaan perempuan.
Hari Kebaya Nasional 2024: kebaya menjadi lambang pemberdayaan perempuan. electravk

Parapuan.co - Hari ini, 24 Juli 2024 menjadi hari yang yang sangat bersejarah.

Pada hari ini, peringatan Hari Kebaya Nasional akhirnya akan diperingati untuk pertama kalinya.

Peringatan tersebut selaras dengan diresmikannya Hari Kebaya Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Keppres ini sudah disahkan dan ditandatangani pada 4 Agustus 2023 lalu.

Giwo Rubianto, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia mengaku bersyukur akan penetapan Hari Kebaya Nasional ini.

Menurutnya, Hari Kebaya Nasional bukan sekadar melestarikan budaya tetapi juga wujud pemberdayaan pada perempuan.

"Kami sebagai perempuan Indonesia, Kongres Wanita Indonesia, dan pencinta kebaya merasa bahagia, bersyukur bahwa adanya pengakuan dari pemerintah menguatkan identitas salah satu budaya Indonesia yang harus kita lestarikan," ucap Giwo Rubianto dalam Kowani Expo, Selasa (23/7/2024)

Lebih dalam, Giwo Rubianto menjelaskan bahwa kebaya sangat melekat dengan isu pemberdayaan perempuan yang rupanya sudah lama menjadi perhatian Kowani.

Kebaya sebagai Bentuk Pemberdayaan Perempuan

Baca Juga: Rayakan Hari Kebaya Nasional, Ini Inspirasi Gaya dari Karakter Perempuan di Film dan Serial

Giwo Rubianto menjelaskan bahwa kebaya memiliki banyak arti untuk perempuan.

Termasuk sebagai lambang perjuangan, pemberdayaan, hingga kesetaraan perempuan.

"Kebaya melekat dengan arti perjuangan, pemberdayaan, kemandirian, dan kesetaraan perempuan Indonesia. Di mana bukan hanya kecantikan yang ditampilkan,"imbuhnya.

Bukan itu saja, kebaya juga memiliki arti pemberdayaan ekonomi perempuan.

Apalagi dari 64 juta UMKM di Indonesia, sebanyak 64 persen pelakunya adalah perempuan.

"Penggunaan kebaya juga melekat dengan arti pemberdayaan ekonomi perempuan di mana dari lapisan atas sampai lapisan alas kaki itu berkaitan dengan ekonomi kreatif, seperti sanggul, aksesori, tenun, batik, semua mengandung pemberdayaan ekonomi," jelas Giwo Rubianto lagi.

Kebaya Melambangkan Perjuangan Perempuan

Presiden Soekarno, pada tahun 1964 saat peringatan Kongres Wanita Indonesia yang ke-10 menyebut bahwa kebaya sangat melekat dengan perjuangan perempuan.

Baca Juga: Akhirnya Presiden Jokowi Tetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional

Bahkan salah satu pahlawan perempuan Indonesia, Malahayati menggunakan kebaya saat berperang melawan penjajah.

"Peran perempuan Indonesia sangat penting dalam revolusi kemerdekaan, artinya dalam kebaya sangat melekat perjuangan perempuan Indonsia," tegasnya.

Terakhir, Giwo Rubianto mengatakan bahwa adanya Hari Kebaya Nasional bukan sekadar peringatan, melainkan filter atas merebaknya budaya asing di Indonesia.

"Bagaimana kebaya ini bisa sebagai alat filter untuk merebaknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita," pungkasnya. 

(*)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya