Kebaya Fest 2024: Perancang Busana Ungkap Perbedaan Kebaya Pakem dan Modern

Arintha Widya - Selasa, 30 Juli 2024
Kebaya Fest mengungkap keindahan dan sejarah kebaya pakem hingga modern.
Kebaya Fest mengungkap keindahan dan sejarah kebaya pakem hingga modern. Press Release

Parapuan.co - Merayakan Hari Kebaya pada 24 Juli, Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Kebaya Wicara bersama Didiet Maulana di Pos Bloc Jakarta, Minggu (28/7/2024) kemarin.

Di acara tersebut, Didiet Maulana yang dikenal sebagai desainer berbagi kisah tentang pengalaman kreatifnya mengeksplorasi kebaya.

Acara ini juga mengajak para peserta yang hadir untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah kebaya melalui berbagai era.

Didiet Maulana menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, serta memperkenalkan berbagai variasi dan gaya kebaya yang mencerminkan kekayaan warisan budaya Nusantara.

"Didiet Maulana merupakan seorang perancang busana yang sangat paham dengan pakem kebaya dalam karya-karyanya," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation seperti dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN.

"Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya sebagai simbol kehidupan dan perjalanan budaya yang penuh warna dan makna, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong keberlanjutan ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Keindahan tradisi telah menyentuh hidup Didiet Maulana sejak kanak-kanak, dan kebaya memiliki makna sentimental baginya. Sejak kecil ia melihat sang nenek selalu berkebaya.

Ia juga mengajarkan cara mengenakan kebaya yang benar dan bagaimana memadupadankannya dengan kain dan aksesoris agar serasi.

Kecintaan Didiet Maulana pada kebaya juga mendorongnya berkeliling Nusantara dan melakukan 6 tahun riset mendalam serta tambahan 1,5 tahun untuk penulisan.

Baca Juga: Hari Kebaya Nasional 2024: Kebaya Lambang Pemberdayaan Perempuan

Hasil perjalanan panjang dan berharga dalam memahami dan mengapresiasi kebaya sebagai warisan budaya Indonesia dituangkannya dalam buku Kisah Kebaya yang diluncurkan pada tahun 2021.

Didiet Maulana memaparkan, serupa dengan busana-busana daerah yang lain, kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal lahirnya. Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik.

Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing atau peniti/bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut.

Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memiliki variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip.

Secara keseluruhan, tampilan kebaya juga memiliki pakem, seperti bawahan kebaya pakem adalah batik yang panjangnya tidak lebih dari mata kaki.

"Selain kebaya klasik, ada juga istilah kebaya modifikasi yang mengikuti tren dan bergaya muda," kata Didiet Maulana.

"Kebaya yang telah melalui proses evolusi ini cenderung lebih variatif, bebas, dan santai. Melalui kebaya modifikasi, pengguna kebaya memiliki ruang untuk mengekspresikan diri lebih luas lagi," tambahnya.

"Namun, kita perlu memahami akar sejarah dan budaya kebaya agar dapat mengapresiasi nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya dan memastikan setiap inovasi dan perubahan tidak menghilangkan esensi kebaya," tuturnya lagi.

Masyarakat juga dapat melihat berbagai bentuk kebaya karya Didiet Maulana, seperti kebaya Panjang, kebaya Pendek, kebaya Kartini, dan kebaya Kutu Baru dengan sentuhan modern yang tetap menghormati akar tradisionalnya melalui instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia.

Baca Juga: Hari Kebaya Nasional 2024, Ini Potret Modis Artis Perempuan Berkebaya

Didiet Maulana dan penyanyi perempuan Indonesia yang membawakan lagu Kebaya Indonesia di Kebaya Fest.
Didiet Maulana dan penyanyi perempuan Indonesia yang membawakan lagu Kebaya Indonesia di Kebaya Fest. Press Release

Instalasi ini mencakup padu padan kebaya dengan perhiasan, selendang dan batik khas Nusantara, salah satunya batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation.

Lebih dari sekadar keindahan desain, instalasi ini juga mengajak para pengunjung untuk menyelami makna kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan dan bangsa.

Kebaya, yang mempersatukan berbagai kelas sosial dan lintas batas wilayah di seluruh Nusantara, patut dilestarikan dan dibanggakan sebagai warisan budaya bangsa.

Dalam kesempatan ini, acara juga dimeriahkan dengan peluncuran lagu Kebaya Indonesia yang dibawakan lima penyanyi perempuan, yaitu Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni, dan Nina Tamam.

Kelima perempuan Indonesia yang terkenal dengan suara merdu tersebut menghadirkan sebuah lagu yang khusus diciptakan oleh Rieka Roslan dalam rangka Hari Kebaya Nasional 2024.

"Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah pernyataan tentang kebanggaan akan kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia," ungkap Rieka Roslan.

Sementara itu, acara ini merupakan bagian dari Kebaya Fest yang digelar 26-28 Juli 2024 di Pos Bloc Jakarta untuk memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli.

Kebaya Fest yang diinisiasi oleh Komunitas Kebaya Menari ini mempunyai misi untuk mengajak generasi muda turut berkebaya dengan cara yang menyenangkan.

Wah, jadi semakin bangga dengan kebaya nih, Kawan Puan. Bagaimana menurutmu.

Baca Juga: Seperti Dian Sastro, Ini Tips Pakai Kebaya untuk Kerja bagi Perempuan Masa Kini

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Wamen PPPA Veronica Tan: Mendidik Guru Berarti Membangun Generasi yang Lebih Baik