Parapuan.co - Dokter dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik kerap mendapatkan keuntungan finansial lebih besar dengan memberikan lebih banyak layanan atau prosedur medis kendati mungkin tidak semuanya diperlukan.
Hal ini membuat pasien mendapatkan overtreatment dan overmedication.
Situasi ini diperburuk dengan rendahnya pemahaman pasien bahwa mereka berhak untuk kritis terhadap setiap rekomendasi tindakan medis dan pengobatan.
Lalu apa itu sebenarnya overmedication dan seperti apa bahayanya?
Overmedication, atau penggunaan obat yang berlebihan, adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi obat-obatan melebihi dosis yang dianjurkan atau lebih dari yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi medisnya.
Fenomena ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari kesalahan diagnosis, interaksi obat yang tidak diperhatikan, hingga penggunaan obat secara sembarangan.
Apa Itu Overmedication?
Overmedication adalah situasi di mana pasien mengonsumsi obat lebih dari yang dibutuhkan atau dalam jumlah yang melebihi dosis yang dianjurkan. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti:
- Penggunaan Obat yang Berlebihan: Mengonsumsi obat melebihi dosis yang diresepkan atau melanjutkan penggunaan obat setelah gejala mereda.
- Polifarmasi: Menggunakan lebih dari satu obat pada saat yang sama, yang sering kali menyebabkan interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Keterbatasan Pengetahuan: Kurangnya pemahaman pasien atau penyedia layanan kesehatan mengenai cara penggunaan obat yang tepat.
- Resep Berlebihan: Dokter mungkin meresepkan obat tambahan tanpa memeriksa kembali obat-obatan yang sudah dikonsumsi pasien.
Bahaya Overmedication
Baca Juga: Terapi Stem Cell, Salah Satu Transformasi Indonesia Menuju Health Tourism