Sayangnya, pihak daycare mengelak dan menyanggahnya melakukan kekerasan.
Hingga pada akhirnya orang tua korban melakukan pemeriksaan ke dokter terkait memar di tubuh anaknya.
Pihak dokter mengatakan bahwa memar di tubuh korban disebabkan karena benturan dan ada tekanan sehingga badan anak memar-memar.
Beruntung, pada tanggal 24 Juni, Rizki dihubungi seorang guru dan memberikan video CCTV bukti kekerasan pada anak di daycare.
"Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melaporkan (ke saya). Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu (CCTV). Akhirnya kami membuat laporan," imbuhnya.
Berkaca dari kasus kekerasan anak yang sedang terjadi, penting untuk mengetahui tentang bagaimana dampaknya pada anak.
Kekerasan pada anak bukan hanya memberikan dampak fisik seperti memar dan luka-luka, namun juga secara psikologis dan emosionalnya.
Baca Juga: Dialami Aghnia Punjabi, Begini Cara Lapor Kasus Kekerasan pada Anak dan Jerat Hukum untuk Pelaku