Parapuan.co - Miris, kasus kekerasan pada anak kembali terjadi dan menjadi sorotan publik.
Kali ini, kasus kekerasan pada anak terjadi di sebuah daycare atau tempat penitipan anak di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Bukan itu saja, video CCTV (Closed Circuit Televison) kekerasan anak di daycare ini menyebar di media sosial dan menimbulkan keprihatinan pada korban.
Dalam video tersebut, korban yang masih berusia dua tahun mengalami penganiayaan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh oleh tersangka bernama MI yang juga perawat daycare.
Korban juga sempat ditendang di bagian perut hingga terjatuh dan tersungkur.
Tak terima dengan kekerasan yang dialami anaknya, Rizki Dwi Utari selaku ibu korban langsung membuat laporan ke pihak berwajib.
Laporan tersebut dibuat Rizki dan suaminya di Polres Metro Depok, Senin (29/7/2024).
"Tanggal 10 Juni 2024, anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh dan tersungkur, lalu juga ada ditusuk (gunting) di bagian punggung," kata Rizki dilansir dari Kompas.com.
Ketika mendapati adanya luka pada tubuh sang anak, Rizki merasa curiga dan menghubungi pihak daycare.
Baca Juga: Berdampak Buruk bagi Fisik dan Mental, Kenali Jenis Kekerasan pada Anak
Sayangnya, pihak daycare mengelak dan menyanggahnya melakukan kekerasan.
Hingga pada akhirnya orang tua korban melakukan pemeriksaan ke dokter terkait memar di tubuh anaknya.
Pihak dokter mengatakan bahwa memar di tubuh korban disebabkan karena benturan dan ada tekanan sehingga badan anak memar-memar.
Beruntung, pada tanggal 24 Juni, Rizki dihubungi seorang guru dan memberikan video CCTV bukti kekerasan pada anak di daycare.
"Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melaporkan (ke saya). Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu (CCTV). Akhirnya kami membuat laporan," imbuhnya.
Berkaca dari kasus kekerasan anak yang sedang terjadi, penting untuk mengetahui tentang bagaimana dampaknya pada anak.
Kekerasan pada anak bukan hanya memberikan dampak fisik seperti memar dan luka-luka, namun juga secara psikologis dan emosionalnya.
Baca Juga: Dialami Aghnia Punjabi, Begini Cara Lapor Kasus Kekerasan pada Anak dan Jerat Hukum untuk Pelaku
Mengutip dari laman Nationwide Children's, berikut dampak kekerasan pada anak seperti:
- Rasa rendah diri
- Ketakutan dan kecemasan berlebih
- Depresi
- Kesulitan mengendalikan emosi
- Enggan bersosialisasi
- Mengalami gangguan kesehatan mental
Lebih parahnya, dampak kekerasan yang dialami oleh anak juga memicu mereka melakukan kekerasan pada orang lain.
Menurut psikolog Nirma Yullidya, S.Psi., M.Psi, dorongan anak melakukan kekerasan pada orang lain ini karena trauma atas pengalaman yang dialami.
Baca Juga: Perilaku Bullying Berdasarkan Usia Anak yang Perlu Orang Tua Tahu
"Perilaku kekerasan dilakukan karena merasa dulu dirinya juga diperlakukan tidak baik," ucap Nirma sebagaimana dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Malang.
"Dari kekerasan fisik yang dialaminya ini, anak juga seperti mendapat contoh berperilaku kekerasan yang mungkin akan dilakukannya di masa datang," imbuhnya.
Kasus kekerasan pada anak masih menjadi momok untuk orang tua. Segera buat laporan ke pihak berwajib atau melalui SAPA dengan menghubungi nomor 129.
(*)