Lebih dalam, dr. Newenda menekankan bahwa ASI mampet atau tidak keluar bukan hanya disebabkan karena makanan yang dikonsumi.
Menurutnya, ada faktor pemicu lain yang lebih kompleks termasuk stres hingga kurang tidur.
Dokter Newanda juga mengatakan bahwa ibu perlu mengetahui apa sebenarnya penyebab ASI tidak keluar.
Dengan mengetahui penyebabnya maka akan mempermudah dokter melakukan terapi akupuntur untuk memperlancar ASI.
"Jadi (ibu) harus tahu dulu apa penyebabnya, apakah kurang tidur, atau apa. Nanti setelah menyampaikan keluhannya, akan dilakukan terapi," jelas dr. Newanda.
"Misal kalau kurang tidur akan dilakukan di beberapa titik di kepala," katanya lagi.
Bagaimana Jika Produksi ASI sudah Terpenuhi?
Lebih lanjut, jika produksi ASI sudah terpenuhi, pasien tidak perlu kembali melakukannya alias terapi selesai.
Namun jika setelah terapi pasien kembali merasakan ASI tidak lancar, mereka bisa kembali untuk melakukan terapi lagi.
"Kalau ASI sudah lancar, terapi berhenti. Tapi, setelah berhenti dan punya masalah lagi (ASI tidak lancar) bisa kembali melakukannya," pungkasnya.
Baca Juga: Akupuntur Bisa Bantu Memperlancar ASI Busui, Kapan Bisa Dilakukan?
(*)