Menteri Investasi Ingatkan Pentingnya Peran UMKM dalam Menyerap Tenaga Kerja

Citra Narada Putri - Jumat, 2 Agustus 2024
UMKM menyerap tenaga kerja.
UMKM menyerap tenaga kerja. (songsak chalardpongpun/Getty Images)

Parapuan.co - Selama ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap dianggap sebelah mata.

Padahal, dalam lanskap ekonomi yang semakin kompleks, UMKM justru punya peran yang sangat penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Terutama di tengah tantangan global seperti pertumbuhan populasi dan persaingan pasar yang ketat, peran UMKM dalam menyerap tenaga kerja bisa menyelamatkan bangsa. 

Hal tersebut dibuktikan dari pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang mengungkapkan bahwa iklim investasi tetap kondusif walau memasuki masa transisi menuju pelantikan presiden baru, dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi untuk periode Triwulan II sekaligus Semester I tahun 2024, pada Senin siang di Kantor Kementerian Investasi/BKPM (29/7).

Ia juga mengungkapkan jika UMKM memberikan proporsi lapangan kerja paling besar dibandingkan dengan sektor usaha lainnya, seperti melansir laman resmi BKPM.

Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa dari Januari hingga Juni lalu, UMKM telah menyerap 4.696.618 lapangan kerja dari 2,4 juta proyek dengan total investasi Rp127 triliun.

Meski demikian, ia menyoroti bahwa porsi dukungan permodalan untuk UMKM justru masih rendah.

Dari nilai credit lending sebesar Rp6.300 triliun, sektor UMKM hanya mendapat porsi tidak lebih dari 18%.

“Makanya saya itu lagi berpikir, kadang-kadang kita ini gak adil sama UMKM, terutama dalam hal permodalan. Padahal UMKM punya kontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan gila sekali, ini 4 juta,” imbuh Bahlil.

Baca Juga: Perbedaan Antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Istilah UMKM

Maka dari itu, Bahlil menegaskan bahwa tim di Kementerian Investasi/BKPM konsisten mendorong permodalan bagi UMKM.

Salah satunya melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM di Daerah.

Bahlil pun mengaku optimis jika hal tersebut merupakan cara yang tepat untuk mendorong UMKM naik kelas dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar lagi.

Sejalan dengan itu, Wakil Presiden Terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka, juga berpesan agar UMKM tetap diperhatikan dan diberikan kemudahan berusaha.

”Selain persoalan hilirisasi, saya juga sering menyinggung soal UMKM sejak masa debat kampanye kemarin. Sekali lagi jangan melupakan UMKM dan juga regulasi-regulasi yang masih memperlambat investasi ini perlu dikejar lagi,” jelas Gibran.

Pada Semester I 2024, Kementerian Investasi/BKPM merilis data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yaitu sebanyak 2.411.350 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp127,0 triliun.

Nilai komitmen investasi yang tercatat dari 2.206.932 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala mikro sebesar Rp72,2 triliun.

Sedangkan, nilai komitmen investasi yang tercatat dari 204.418 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala kecil sebesar Rp54,8 triliun.

(*)

Baca Juga: Talkshow Kartini Negeri PARAPUAN dan NOVA Didukung BTN: Cara Perempuan Dapat Modal UMKM



REKOMENDASI HARI INI

Menteri Investasi Ingatkan Pentingnya Peran UMKM dalam Menyerap Tenaga Kerja