Parapuan.co - Kawan Puan barangkali mengalami sendiri konten seperti apa yang menghiasi media sosial.
Bukan hanya ajang untuk "pamer" prestasi dan pencapaian, media sosial juga banyak digunakan untuk mengumbar kesedihan.
Kamu mungkin pernah melihat pengguna media sosial mengunggah foto/video dirinya sedang menangis, sedih usai putus cinta, sakit, dan sebagainya.
Rupanya, ada istilah untuk menggambarkan tindakan mengumbar kesedihan di media sosial, yaitu sadfishing.
Namun, apa sebenarnya definisi dari sadfishing? Apakah hal ini perlu dikhawatirkan?
Simak dulu informasi mengenai apa itu sadfishing sebagaimana dirangkum dari Parents di bawah ini!
Apa Itu Sadfishing?
Istilah sadfishing didefinisikan oleh para peneliti dalam Journal of American College Health pada tahun 2021.
Di jurnal tersebut, sadfishing merujuk pada pengguna media sosial yang melebih-lebihkan keadaan emosional mereka secara online untuk mendapatkan simpati.
Baca Juga: Marak di Media Sosial, Ini 4 Dampak Flexing bagi Kesehatan Mental
Unggahan online tersebut bisa berupa foto atau video pengguna sedang bersedih, kutipan yang mengancam, dan sebagainya.
Istilah sadfishing pertama kali dipopulerkan oleh jurnalis Rebecca Reid pada tahun 2019 setelah unggahan Instagram yang dipertanyakan oleh Kendall Jenner.
Dalam unggahannya, Jenner menggambarkan "perjuangan yang melemahkan" dengan jerawat dan menerima banyak tanggapan simpati dari pengikutnya.
Namun, kemudian terungkap bahwa unggahan tersebut hanyalah skema pemasaran untuk kemitraan perawatan kulitnya.
Rebecca Reid menyebut perilaku mengumbar perjuangan di media sosial yang dilakukan Kendall Jenner sebagai sadfishing.
Risiko Sadfishing
Saat ada orang yang pamer kesedihan di media sosial, tidak semua menanggapinya dengan simpati dan dukungan.
Dalam beberapa kasus, sadfishing bisa membuat tingkat stres meningkat dan individu yang melakukannya lebih mudah mengalami kecemasan.
Risiko tersebut dapat terjadi ketika unggahan di media sosial tidak berhasil mendapatkan tanggapan simpati.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kitten Fishing di Aplikasi Kencan dan Bedanya dengan Catfishing
Terlebih jika konten kesedihannya justru mendapat ejekan dan cemoohan dari orang lain.
Selain itu, perilaku sadfishing dapat memicu pelanggaran privasi dan tindakan kekerasan berbasis gender online.
Bisa dibilang, fenomena sadfishing sangat kompleks di dunia media sosial, terutama di kalangan remaja.
Penting untuk memahami alasan orang melakukan hal tersebut, tanpa menghakiminya.
Bila orang terdekatmu melakukan sadfishing, hindari menunjukkan kepada mereka bahwa konten yang diunggah mengumbar kesedihan.
Sebaiknya, lakukan pendekatan percakapan supaya ia mau menceritakan kesedihannya kepadamu alih-alih "pamer" di media sosial.
Dengan begitu, kamu bisa membantu mengurangi risiko sadfishing dan mendukung kesejahteraan mental mereka.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Mengasihani Diri Sendiri Terlalu Berlebihan, Apa Itu Self Pity Party?
(*)