Parapuan.co - Kurikulum Merdeka saat ini sudah mulai diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Pemberlakuan Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk mengembangkan minat belajar dan potensi siswa.
Sebagai informasi, Kurikulum Merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Lantas apa perbedaan kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler yang masih jarang diketahui?
1. Pembelajaran Intrakurikuler
Melansir dari laman Kompas.com, intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam jam pelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum.
Ini mencakup semua mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa sesuai dengan jadwal resmi sekolah.
Tujuan dari pembelajaran intrakurikuler adalah untuk memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional.
Contoh Pembelajaran Intrakurikuler
Baca Juga: Tak Ada Lagi Jurusan IPA-IPS di Kurikulum Merdeka SMA, Ini Penggantinya
Seperti yang sudah dijelaskan pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah sesuai dengan kurikulum.
Misalnya, proses belajar mengajar materi pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, matematika, hingga sejarah.
Selain itu, contoh pembelajaran intrakurikuler lainnya adalah kegiatan senam pagi, olahraga, upacara tiap hari senin.
Sementara itu pembelajaran kokurikuler adalah adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar jam pelajaran resmi, namun tetap berhubungan dengan kurikulum.
Tujuan dari pembelajaran kokurikuler adalah untuk mendukung dan melengkapi pembelajaran intrakurikuler dengan cara yang lebih praktis dan menyenangkan.
Kegiatan ini sering kali berbentuk klub atau organisasi yang berfokus pada pengembangan keterampilan khusus yang tidak sepenuhnya terakomodasi dalam pembelajaran intrakurikuler.
Contoh Pembelajaran Kokurikuler
Baca Juga: Tantangan Orang Tua Menghadapi Perubahan dari K13 ke Kurikulum Merdeka, Begini Solusinya!
Misal ketika siswa bergabung dengan klub sains dapat melakukan eksperimen atau penelitian sederhana yang berhubungan dengan pelajaran sains di kelas.
Mereka dapat membuat proyek penelitian tentang energi terbarukan atau mengadakan eksperimen kimia yang lebih kompleks.
Pembelajaran kokurikuler juga meliputi siswa yang terlibat dalam tim debat sekolah belajar untuk berpikir kritis, berbicara di depan umum, dan menyusun argumen yang logis.
Keterampilan ini mendukung pembelajaran intrakurikuler dalam mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia atau Pendidikan Kewarganegaraan.
Perbedaan antara Intrakurikuler dan Kokurikuler
Meskipun keduanya saling melengkapi, ada beberapa perbedaan utama antara pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler:
Waktu Pelaksanaan: Pembelajaran intrakurikuler dilaksanakan pada jam pelajaran resmi, sedangkan pembelajaran kokurikuler dilakukan di luar jam pelajaran resmi.
Tujuan: Intrakurikuler bertujuan untuk memenuhi standar kompetensi kurikulum, sementara kokurikuler bertujuan untuk memperkaya dan mendukung pembelajaran intrakurikuler melalui kegiatan yang lebih praktis dan aplikatif.
Bentuk Kegiatan: Intrakurikuler biasanya berbentuk pembelajaran formal di kelas, sedangkan kokurikuler lebih berbentuk kegiatan tambahan seperti klub, organisasi, atau proyek khusus.
Baca Juga: Manfaat Kurikulum Merdeka untuk Peserta Didik yang Perlu Orang Tua Tahu
(*)