Baca Juga: Tantangan Orang Tua Menghadapi Perubahan dari K13 ke Kurikulum Merdeka, Begini Solusinya!
Mengikuti perkembangan zaman, diperlukan aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar mandiri.
Pada kurikulum sekolah yang baru ini, kelak pemanfaatan teknologi digital lebih bisa dimaksimalkan oleh guru maupun peserta didik.
Kekurangan Kurikulum Merdeka
Kekurangan Kurikulum Merdeka terletak pada implementasinya yang bisa jadi memberikan tantangan besar bagi pendidik atau guru.
Hal itu disampaikan oleh Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Taufiq Damardjati beberapa waktu lalu.
Kepada Kompas.com, Taufiq menyebutkan tantangan besar dalam penerapan Kurikulum Merdeka ialah mengubah paradigma guru saat melaksanakan proses pembelajaran.
"Problem terbesar memang di guru, ya. Bagaimana mengubah paradigma mereka," kata Taufiq.
Sebelumnya, guru terbiasa mengikuti format belajar terstruktur dari pemerintah.
Di Kurikulum Merdeka, mereka dibebaskan membuat strategi pembelajaran menyesuaikan peserta didik yang dapat membuat siswa lebih nyaman menyerap pelajaran.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Jurusan IPA-IPS di Kurikulum Merdeka SMA, Ini Penggantinya
"Kami justru menyederhanakan administrasi, menyederhanakan format-format supaya guru benar-benar fokus memperhatikan anak," ujar Taufiq lagi.
"Itu yang kadang belum dipahami oleh guru, sehingga terkesan di lapangan Kurikulum Merdeka susah," lanjutnya.
Taufiq menambahkan, sebagian guru masih merasa bahwa kurikulum sekolah perlu memiliki format dan struktur tertentu.
"Banyak dari mereka masih menganggap kurikulum itu harus ada polanya, ada formatnya," ungkap Taufiq.
Terlepas dari itu, Kurikulum Merdeka sendiri sudah disahkan sebagai kurikulum nasional sejak Maret 2024.
Saat ini, sekolah-sekolah di Indonesia sudah ada yang menerapkan Kurikulum Merdeka, dan ada yang masih menggunakan K-13.
Mulai 2027 mendatang, semua sekolah di Tanah Air diharapkan sudah mulai menggunakan Kurikulum Merdeka.
Semoga implementasinya tidak sesulit yang kamu bayangkan, ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pembelajaran Intrakurikuler dan Kokurikuler di Kurikulum Merdeka
(*)