Beli Barang untuk Mengatasi Kesedihan? Bisa Jadi Kamu Impulsive Buying

Saras Bening Sumunar - Kamis, 8 Agustus 2024
Mengenal istilah impulsive buying yang rentan dialami perempuan.
Mengenal istilah impulsive buying yang rentan dialami perempuan. Freepik

Pembelian impulsif sering kali dipicu oleh kondisi emosional, seperti stres, kesedihan, atau kebosanan.

Jika kamu sering berbelanja untuk mengatasi perasaan negatif, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu melakukan impulsive buying.

4. Mengalami Penyesalan Setelah Berbelanja

Jika kamu sering merasa menyesal setelah melakukan pembelian, ini bisa menjadi tanda kamu melakukan impulsive buying.

Penyesalan biasanya muncul karena barang yang dibeli tidak terlalu berguna atau menguras anggaran.

Apakah impulsive buying berbahaya?

Impulsive buying dapat menyebabkan masalah finansial, terutama jika dilakukan secara terus-menerus tanpa kendali.

Hal ini bisa mengakibatkan kamu menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak penting hingga akhirnya bisa mengganggu kestabilan keuanganmu.

Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menimbulkan penyesalan dan rasa bersalah. Pada akhirnya, kesejahteraan emosional mungkin akan terganggu. 

Baca Juga: Pentingnya Omnichannel sebagai Saluran Belanja Online dan Offline Masyarakat

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Beli Barang untuk Mengatasi Kesedihan? Bisa Jadi Kamu Impulsive Buying