Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini viral di TikTok seorang bapak kos di Semarang makan daging kucing.
Berita viral di TikTok itu diketahui setelah penghuni kos curiga kucing-kucing yang biasanya berkeliaran di sekitar lokasi tidak ada lagi.
Usai kabar tentang bapak kos tersebut viral di TikTok, polisi langsung mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku.
Dari pemeriksaan, terungkap alasan pelaku makan daging kucing adalah demi mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Padahal, daging kucing tidak memiliki manfaat apapun pada kesehatan, terlebih menyembuhkan diabetes.
Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Vella Rohmayani bahkan menyebut bahwa daging kucing berbahaya bagi kesehatan manusia.
Melansir laman UM Surabaya, di bawah ini penjelasan Vella Rohmayani terkait bahaya mengonsumsi daging kucing!
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Daging Kucing
"Mengkonsumsi daging kucing dapat membahayakan kesehatan, karena berisiko menularkan penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia," terang Vella.
Baca Juga: Waspada Diabetes, Ketahui Seberapa Banyak Takaran Gula Normal dalam Kopi
Vella Rohmayani juga mengungkapkan, kucing adalah hewan yang bisa berperan sebagai penular berbagai penyakit berbahaya.
Terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan parasit, baik endoparasit maupun ektoparasit.
Beberapa bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi daging kucing adalah terkena penyakit toxoplasmosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Orang yang makan daging kucing juga berisiko terkena infeksi kecacingan, terpapar racun atau zat kimia berbahaya, serta risiko kesehatan lainnya. Berikut penjelasannya:
1. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang bisa terdapat dalam daging kucing yang terinfeksi.
Jika manusia mengkonsumsi daging tersebut tanpa memasaknya dengan baik, mereka dapat terinfeksi toxoplasmosis.
Ini bisa mengakibatkan gejala ringan seperti flu hingga masalah serius pada sistem saraf dan mata, terutama bagi wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
2. Infeksi Kecacingan
Baca Juga: Mengerikan, Bahaya Antimicrobial Resistance (AMR) Lebih Mengancam Perempuan
Daging kucing juga dapat mengandung cacing atau telur cacing yang dapat menyebabkan infeksi paraziter pada manusia.
Infeksi kecacingan dapat mengakibatkan gejala seperti gangguan pencernaan, kehilangan berat badan, atau komplikasi serius jika tidak diobati.
3. Paparan Racun atau Zat Kimia Berbahaya
Kucing yang dimakan bisa saja telah terpapar racun atau zat kimia berbahaya dari lingkungan hidupnya.
Zat kimia berbahaya itu mencakup pestisida, bahan kimia rumah tangga, atau obat-obatan yang dikonsumsi oleh kucing.
Mengonsumsi daging kucing yang terkontaminasi dengan zat-zat ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada manusia.
4. Risiko Kesehatan Lainnya
Selain itu, mengonsumsi daging kucing juga dapat meningkatkan risiko alergi atau reaksi imunologis terhadap protein kucing.
Terlepas dari berbahagai risiko kesehatan di atas, makan daging kucing terbilang tidak lazim di Indonesia.
Ini karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam (yang mengharamkan daging kucing), dan kucing banyak dijadikan peliharaan (bukan hewan konsumsi).
Baca Juga: Waspada Penyakit Khas Iduladha, Ini Dia 5 Obat Alami Kolesterol
(*)