Studi yang diterbitkan PLOS One tadi menyoroti bagaimana humor bisa digunakan dalam situasi pengasuhan sehari-hari.
Hal ini karena humor bisa mengubah perspektif atau respons terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pola asuh.
"Humor dapat menginduksi perubahan perspektif yang mengubah cara kita menafsirkan suatu peristiwa atau respons, sehingga membuka kemungkinan baru bagi anak-anak dan orang tua," demikian studi menyebut.
Dengan kata lain, bercanda bisa mengubah dinamika situasi yang menuju konflik dengan cara yang mungkin kurang bisa diatasi dengan teknik pengasuhan atau pola asuh lain.
Satu contoh dalam studi ini menyebutkan situasi di mana orang tua gagal menenangkan tantrum balita dengan teknik parenting yang mereka anut.
Lalu secara humoris, orang tua bercanda dengan pura-pura ikut tantrum juga seperti yang anak-anak lakukan.
Hasilnya, "tantrum" orang tua membuat anak beralih fokusnya, dan tertawa melihat aksi ayah/ibu mereka.
Selain membantu anak merasa lebih baik, dengan humor semacam ini, orang tua jadi tidak terlalu stres dan frustrasi menghadapi tantrum anak.
Situasi yang konyol terkadang dibutuhkan untuk meredakan emosi, baik pada anak maupun orang tua.