Adaptasi Sistem Pendidikan di Finlandia, Ini Bedanya dengan Kurikulum Merdeka

Arintha Widya - Selasa, 13 Agustus 2024
Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan sistem pendidikan di Finlandia yang jadi salah satu rujukan.
Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan sistem pendidikan di Finlandia yang jadi salah satu rujukan. Chinnapong

Parapuan.co - Kawan Puan, Kurikulum Merdeka yang bakal diterapkan secara nasional pada 2027 mendatang disebut mengandung unsur pembelajaran yang diterapkan pada sistem pendidikan di Finlandia.

Finlandia sendiri dikenal dengan sistem pendidikannya yang memiliki pendekatan berbeda dalam mendidik siswa, yang tidak terlalu fokus pada prestasi akademik.

Terlebih, pendidikan di Finlandia tersedia gratis mulai dari sekolah dasar sampai universitas.

Oleh karenanya, Kurikulum Merdeka banyak mengadaptasi "kebebasan belajar" dari sistem pendidikan di Finlandia.

Namun, tentu saja ada perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan sistem pendidikan di Finlandia.

Berikut ini beberapa perbedaan utamanya, seperti merangkum informasi sistem pendidikan Finlandia dari laman Kementerian Pendidikan dan Budaya Finlandia!

1. Fokus Pembelajaran Siswa

- Kurikulum Merdeka di Indonesia:

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan lebih kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Baca Juga: Tantangan Orang Tua Menghadapi Perubahan dari K13 ke Kurikulum Merdeka, Begini Solusinya!

Pendekatan ini menekankan pada diferensiasi pembelajaran, di mana setiap siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

Siswa didorong untuk menjadi lebih mandiri dan aktif dalam mengeksplorasi pengetahuan.

Kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan karakter, literasi, dan numerasi sebagai pondasi pendidikan.

- Sistem Pendidikan di Finlandia

Di Finlandia, pendekatan terhadap pendidikan sangat mengutamakan kenyamanan dan kesejahteraan siswa.

Pembelajaran di Finlandia bersifat holistik, di mana tidak hanya aspek akademis yang diperhatikan, tetapi juga keseimbangan mental dan fisik siswa.

Finlandia tidak menerapkan ujian nasional atau peringkat kelas, sehingga siswa tidak merasa terbebani oleh tekanan akademis.

Sebaliknya, pendidikan lebih difokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.

2. Peran Guru dalam Pembelajaran

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pembelajaran Intrakurikuler dan Kokurikuler di Kurikulum Merdeka

- Kurikulum Merdeka di Indonesia:

Guru dalam Kurikulum Merdeka memiliki peran penting sebagai fasilitator pembelajaran.

Mereka diberi kebebasan untuk menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru juga didorong untuk berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik dengan sesama rekan sejawat untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

- Sistem Pendidikan di Finlandia:

Sementara itu, guru di Finlandia memiliki otonomi yang sangat tinggi dalam mengelola kelas dan kurikulum.

Mereka dipandang sebagai profesional yang dipercaya sepenuhnya untuk mengambil keputusan terbaik bagi siswa.

Pelatihan dan pendidikan guru di Finlandia sangat komprehensif, sehingga guru siap menghadapi berbagai tantangan dalam mengajar.

Mereka juga tidak dibebani dengan evaluasi kinerja yang ketat, sehingga dapat fokus pada pengembangan siswa.

Baca Juga: Siswa Bisa Pilih Mata Pelajaran, Ini Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

3. Evaluasi dan Penilaian Siswa

- Kurikulum Merdeka di Indonesia:

Evaluasi dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berbasis pada hasil ujian, tetapi juga pada proses dan perkembangan belajar siswa.

Penilaian lebih berorientasi pada pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis daripada sekadar menghafal.

Ujian nasional dihapuskan, dan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum yang berfokus pada kemampuan literasi dan numerasi.

- Sistem Pendidikan di Finlandia:

Di Finlandia, penilaian siswa lebih bersifat formatif, yang dilakukan secara berkelanjutan dan berfokus pada perkembangan individual siswa.

Tidak ada ujian nasional hingga tingkat sekolah menengah atas, dan evaluasi dilakukan oleh guru berdasarkan observasi dan proyek yang dikerjakan siswa.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi stres dan memberikan feedback yang lebih konstruktif bagi perkembangan siswa.

Baca Juga: 4 Hal Penting dalam Penghapusan Jurusan di SMA sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka

4. Lingkungan dan Budaya Sekolah

- Kurikulum Merdeka di Indonesia:

Kurikulum Merdeka mendorong terciptanya lingkungan belajar yang fleksibel dan menyenangkan.

Sekolah didorong untuk menciptakan suasana yang inklusif dan mendorong partisipasi aktif siswa.

Fokus juga diberikan pada kolaborasi antara siswa dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan keterampilan sosial.

- Sistem Pendidikan di Finlandia:

Di sisi lain, lingkungan sekolah di Finlandia dirancang untuk mendukung kesejahteraan siswa secara keseluruhan.

Sekolah-sekolah dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman, waktu istirahat yang cukup, dan jam sekolah yang relatif pendek.

Selain itu, pendidikan di Finlandia juga sangat menghargai keseimbangan antara pendidikan formal dan waktu luang untuk bermain, karena dianggap penting untuk perkembangan anak.

Meski Finlandia jadi salah satu acuan dalam menetapkan sistem pendidikan di Indonesia, implementasinya tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi anak-anak Indonesia, guru, dan sekolah.

Baca Juga: 6 Strategi Sukses Implementasi Kurikulum Merdeka yang Perlu Diketahui Guru dan Sekolah

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat