Indonesia Berpotensi Mengalami Gempa Megathrust, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

Saras Bening Sumunar - Selasa, 13 Agustus 2024
Indonesia berpotensi mengalami gempa Megathrust.
Indonesia berpotensi mengalami gempa Megathrust. Furchin

Parapuan.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa Megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Untuk Kawan Puan ketahui bahwa seismic gap adalah wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun.

Bukan itu saja, kekuatan gempa Megathrust ini juga memicu kekuatan yang cukup besar mencapai M 8,7 untuk Selat Sunda dan M 8,9 untuk Mentawai-Siberut.

Mulanya, kekhawatiran ini muncul setelah terjadinya gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,1 skala Ritcher yang mengguncang Jepang pada 8 Agustus 2024 lalu.

Gempa berkekuatan besar tersebut bersumber dari Nankai Megathrust.

Daryono mencontohkan, Nankai Megathrust berada dalam situasi yang sama dengan sedikitnya dua zona Megathrust di Indonesia yang juga sudah lama tidak melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi.

Ia berpendapat, hal itu "tinggal menunggu waktu" karena kedua zona Megathrust ini sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa bumi besar.

Megathrust Selat Sunda membentang sepanjang 280 km, lebar 200 km, dan memiliki laju pergeseran 4 cm per tahun.

Begitu pula dengan Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki panjang 200 km, lebar 200 km, dan juga memiliki laju pergeseran 4 cm per tahun. Gempa bumi di zona Megathrust ini juga dapat memicu tsunami.



REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja