Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga berharap laporan kepada Komite CEDAW dapat mencerminkan pencapaian spesifik, serta menyoroti praktik baik, inisiatif, dan inovasi yang dapat berkontribusi dalam upaya penghapusan diskriminasi.
Menteri PPPA menyampaikan kemajuan pada tingkat kebijakan, harus dijelaskan arti pentingnya dalam membuka peluang kemajuan-kemajuan selanjutnya.
Kemajuan yang disampaikan berdasarkan data terukur, perlu dijelaskan kebijakan dan program yang mempengaruhi kemajuan tersebut dan apa kontribusi kemajuan itu bagi sektor dan bidang pembangunan lainnya.
Dengan demikian, laporan tidak sebatas paparan data, tetapi juga suatu analisis dampak.
Sementara itu, Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, menjelaskan bahwa CEDAW menitikberatkan pada kesetaraan substantif, non-diskriminasi, dan tanggung jawab negara untuk memastikan hak-hak perempuan dihormati dan dilindungi.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Adi Winarso, menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi tantangan dalam penyusunan laporan.
Tantangan itu berupa kesulitan pengumpulan data, pergantian pejabat, dan sensitivitas data.
Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dan koordinasi kuat antar kementerian dan lembaga untuk menyusun laporan yang komprehensif dan valid. (*)
Baca Juga: Perjuangan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak