Perbedaan Bisnis Grosir dan Eceran, Perempuan Perlu Tahu sebelum Buka Usaha

Arintha Widya - Jumat, 16 Agustus 2024
Ketahui perbedaan bisnis grosir dan eceran sebelum memulai usaha.
Ketahui perbedaan bisnis grosir dan eceran sebelum memulai usaha. whyframestudio

Parapuan.co - Sebelum Kawan Puan membuka usaha, ada baiknya kamu mengetahui perbedaan antara bisnis grosir dan eceran.

Pasalnya, kamu mungkin akan memilih untuk menjalankan bisnis grosir atau eceran.

Secara umum, pedangan grosir adalah individu yang menyediakan produk dalam jumlah besar lalu menjualnya ke pengecer, bisnis lain, atau konsumen.

Sedangkan pedagang eceran ialah mereka yang menjual produk langsung kepada konsumen dalam jumlah kecil, atau sering disebut sebagai penjualan eceran.

Selain kedua hal umum di atas, berikut ini perbedaan bisnis grosir dan eceran sebagaimana mengutip Indeed via Kompas.com!

1. Segmentasi Pelanggan

Perbedaan pertama bisnis grosir dan eceran adalah dalam hal segmentasi pelanggan.

Pelanggan utama dalam bisnis grosir adalah mereka yang berniat untuk menjual kembali produk tersebut, sehingga grosir biasanya beroperasi dalam model business to business (B to B).

Pelanggan grosir umumnya adalah pedagang yang ingin mengisi stok untuk dijual kembali.

Baca Juga: Ingin Menggaet Target Pasar Milenial, Ini 5 Ide Bisnis yang Bisa Kamu Terapkan

Sementara itu, pelanggan eceran adalah konsumen perorangan yang membeli produk untuk penggunaan pribadi, bukan untuk dijual kembali.

2. Kuantitas Penjualan

Kedua, yaitu perbedaan dari segi kuantitas, di mana bisnis grosir menjual produk dalam jumlah yang jauh lebih besar dalam setiap transaksi.

Grosir berfungsi sebagai pemasok produk bagi pedagang lain, sehingga memungkinkan mereka menjual dalam lusinan atau lebih.

Sebaliknya, bisnis eceran menjual produk dalam jumlah yang lebih kecil dalam setiap transaksi, karena mereka menjual produk secara satuan.

3. Harga Jual

Meskipun menjual dalam jumlah besar, harga jual produk grosir cenderung lebih murah.

Keuntungan pedagang grosir berasal dari volume penjualan yang besar, karena pembeli biasanya membeli dalam jumlah besar untuk dijual lagi.

Sedangkan dalam bisnis eceran, meskipun kuantitas penjualan lebih kecil, harga produk bisa dijual dengan harga normal atau lebih tinggi.

Baca Juga: Supaya Untung, Ini 6 Strategi untuk Menentukan Harga Jual Produk

Pedagang eceran dapat memperoleh keuntungan lebih besar per unit produk karena mereka menjual langsung kepada konsumen akhir.

4. Lokasi Bisnis

Terakhir, bisnis grosir umumnya tidak terlalu memprioritaskan lokasi penjualan, asalkan tempat tersebut cukup besar untuk menyimpan stok barang.

Grosir lebih efektif beroperasi di gudang atau pusat distribusi, dan biasanya sudah memiliki pelanggan tetap.

Pedagang grosir cenderung tidak memerlukan lokasi strategi untuk menarik calon pembeli baru.

Sebaliknya, bisnis eceran membutuhkan lokasi yang strategis, penataan ruang yang baik, etalase yang menarik, dan perhatian terhadap persaingan di sekitar.

Hal ini karena pedagang eceran harus menarik calon pembeli baru, sehingga memerlukan toko yang mendukung operasional tersebut.

Itulah tadi perbedaan antara bisnis grosir dan eceran. Kamu bisa memilih salah satunya menyesuaikan modal dan kemampuan.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Baca Juga: Punya Ide Usaha, Begini 5 Tips Memilih Lokasi Bisnis yang Strategis

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat