Parapuan.co - Baru-baru ini ramai kasus mahasiswi kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.
Mahasiswi Undip tersebut diduga bunuh diri karena mengalami bullying atau perundungan.
Mahasiswi Undip yang diduga bunuh diri tersebut adalah penerima beasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berusia 30 tahun.
Terlepas dari kasus di atas, Kawan Puan perlu tahu bahwa perundungan tidak hanya bisa dialami anak maupun remaja.
Orang dewasa juga bisa mengalami perundungan dengan berbagai penyebab, bentuk tindakan, dan pelaku.
Melansir Very Well Mind, kenali perundungan pada orang dewasa dan jenis-jenisnya di bawah ini!
Perundungan pada Orang Dewasa
Asosiasi Psikologi Amerika mendefinisikan perundungan sebagai bentuk perilaku agresif yang dilakukan seseorang secara sengaja dan berulang.
Tujuannya adalah untuk menyakiti atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Pyramid Game, Upaya Siswi Memberantas Perundungan di Sekolah
Perundung bisa melakukan hal-hal yang membuat orang merasa tertekan, direndahkan, dipermalukan, atau kehilangan semangat.
Bentuk perilaku bullying yang dilakukan bisa meliputi menghina, mempermalukan di depan umum, mengancam, menginvasi ruang pribadi, dll.
Jenis-Jenis Perundungan pada Dewasa
1. Perundungan Berwujud/Material
Jenis perundungan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan formal, di mana pelaku berada dalam posisi sebagai bos atau manajer, maupun senior.
Mereka memiliki otoritas atau kendali atas orang lain dan menggunakannya untuk mengintimidasi.
2. Perundungan Verbal
Perundungan verbal dilakukan dengan mempermalukan dan menghina orang lain melalui kata-kata.
Misalnya memberikan kritik terus-menerus atau mengejek secara kejam dengan bahasa bersifat seksis, rasis, homofobik, atau mengancam.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Ruang untuk Hinaan Tobrut, Kini Pelecehan Seksual secara Verbal Bisa Dipidana!
3. Perundungan Pasif-Agresif
Meskipun tidak selalu dianggap perundungan, bullying jenis ini merupakan yang paling licik karena tampak ramah di luar tetapi kemudian melakukan serangan yang tak terduga.
Perundung yang melakukannya biasanya akan terlibat dalam gosip, sarkasme, dan lelucon yang menyakitkan.
Pelaku mungkin memutar mata, membuat ekspresi wajah yang kasar, dan mengejek korbannya dengan meniru, atau mengisolasi target, hingga membuatnya merasa cemas dan tidak aman.
4. Perundungan Siber
Perundungan siber adalah tindakan merundung yang dilakukan dengan media internet atau digital, seperti lewat email, pesan teks, atau unggahan media sosial.
5. Perundungan Fisik
Perundung fisik dapat menunjukkan berbagai perilaku, mulai dari memukul, melempar, merusak benda, dan lain sebagainya.
Apapun bentuknya, perundungan tidak dibenarkan baik itu dilakukan oleh anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Bila mendapati teman atau kenalanmu mengalami perundungan, bantulah mereka untuk melapor ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Rumitnya Lapor Tindak Pidana Kekerasan Seksual: Saat Jurnalis Perempuan Direkam Ilegal di KRL
(*)