Sementara di New Delhi, para demonstran berkumpul di dekat gedung parlemen New Delhi dan menyerukan pertanggungjawaban atas pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.
Dr. Sandip Saha, seorang dokter anak di Kolkata mengatakan bahwa dirinya tidak akan menangani pasien kecuali dalam keadaan darurat.
Sementara itu RV Asokan, selaku presiden asosiasi IMA mengatakan bahwa para dokter turut merasa terguncang dan memprotes kekerasan seksual atau pemerkosaan ini yang terjadi.
Apalagi mayoritas pekerja medis di India adalah perempuan.
"Jika kejahatan semacam itu dapat terjadi di perguruan tinggi di kota besar, ini menunjukkan bahwa di mana-mana dokter tidak aman," kata RV Asokan.
"Perempuan adalah mayoritas profesi kami. Berkali-kali, kami telah meminta keselamatan bagi mereka," imbuhnya.
Bukan itu saja, IMA juga mengeluarkan daftar tuntutan termasuk:
- Penguatan hukum untuk melindungi staf medis dari kekerasan.
- Meningkatkan tingkat keamanan di rumah sakit.
- Menciptakan ruang aman untuk beristirahat.
IMA berharap bahwa kasus pemerkosaan ini segera mendapat penyelidikan yang cermat dan profesional.
Saat ini kasus pemerkosaan yang berujung kematian oleh dokter perempuan di India telah dilimpahkan ke kepolisian setempat dan tengah diselidiki.
Perdana Menteri Narendra Modi juga turut mencekal aksi pemerkosaan ini.
"Perilaku mengerikan terhadap perempuan harus dihukum berat dan cepat," ujar Narendra Modi.
Baca Juga: Viral Kasus Pemerkosaan di Brebes Berujung Damai, LSM Minta Uang Rp200 Juta
(*)