Baca Juga: Hindari Mengucapkan 6 Kalimat Ini saat Mendisiplinkan Anak, Apa Saja?
Menurut Susan, hal ini membuat orang tua dipandang lebih manusiawi sehingga tercipta ruang untuk anak berempati.
4. Tunjukkan Bahwa Itu Tidak Akan Terulang Lagi
Dr. Tovah Klein menyebut bahwa meminta maaf adalah mengenali perilaku yang kita lakukan sendiri.
"Minta maaf bukan berarti kamu harus melakukan segalanya untuk menebus kesalahan," ungkap Tovah Klein.
"Permintaan maaf yang tulus menunjukkan empati dan keterhubungan, membantu anak dalam hubungan mereka di masa depan," tambahnya.
Untuk menunjukkan kepada anak bahwa kamu berencana berusaha lebih keras lain kali, kamu bisa bilang, "Lain kali ibu akan mencoba mengambil napas dalam-dalam daripada berteriak padamu."
5. Bersikap Jelas dan Singkat
Mengatakan maaf dengan jelas dan tulus menunjukkan kepada anak-anak bahwa tidak ada yang sempurna.
"Kamu ingin mereka memahami bahwa jika mereka kebetulan melakukan kesalahan dalam hidup, itu tidak apa-apa," papar Susan Shapiro.
Dr. Klein juga menambahkan bahwa seiring bertambahnya usia anak-anak, permintaan maaf yang baik mengajarkan mereka tentang adanya ruang untuk memperbaiki kesalahan.
"Ada ruang untuk memperbaiki dan terkoneksi kembali, terutama jika mereka telah menyakiti seseorang," tutur Dr. Klein.
Ketika orang tua dapat memberikan contoh permintaan maaf yang jelas dan ringkas, anak-anak belajar cara, yang dapat mempersiapkan mereka untuk hubungan yang lebih sehat.
Baca Juga: Hindari! Ini 4 Dampak Psikologis Jika Orang Tua Sering Meneriaki Anak
(*)