Riset Sebut Jurnalis di Asia Tenggara Adopsi dan Jadikan AI sebagai Rekan di Meja Redaksi

Arintha Widya - Kamis, 22 Agustus 2024
Riset mencatat jurnalis Asia Tenggara banyak yang menjadi AI sebagai mitra di meja redaksi, bagaimana di Indonesia?
Riset mencatat jurnalis Asia Tenggara banyak yang menjadi AI sebagai mitra di meja redaksi, bagaimana di Indonesia? Moor Studio

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu Apa Itu Generative AI, Kenali Berbagai Keunggulannya

Sebagian besar jurnalis di Asia Tenggara optimis terhadap peran AI di ruang redaksi, walau awalnya ada skeptisisme terkait disrupsi ketenagakerjaan dan masalah etika.

Secara keseluruhan, 84 persen jurnalis yang disurvei menyatakan sikap positif terhadap dampak AI pada pekerjaan mereka.

Menurut studi Vero, di Vietnam, pandangan positif terhadap AI mencapai 100 persen, menunjukkan dukungan kuat terhadap AI sebagai alat berharga dalam pekerjaan profesional mereka.

Di Indonesia, harapan terhadap dampak positif AI juga cukup tinggi, yakni mencapai 80 persen.

Kekhawatiran Jurnalis

Kendati sudah mengadaptasi AI dalam pekerjaan, jurnalis juga masih mempunyai kekhawatiran terkait teknologi kecerdasan buatan ini.

Vero mengidentifikasi adanya kekhawatiran di kalangan jurnalis terkait AI, mulai dari isu tata kelola hingga potensi dampak terhadap tenaga kerja manusia, serta tantangan keamanan siber.

Kekhawatiran ini mencerminkan perhatian yang lebih luas di kalangan jurnalis mengenai integrasi AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam pekerjaan mereka.

Di Filipina dan Indonesia, terdapat kekhawatiran nyata bahwa AI dapat menggantikan peran manusia dalam jurnalisme.

Baca Juga: Mahasiswa Ingin Pakai AI untuk Riset Data, Ini 7 Tools yang Bisa Kamu Coba

Banyak yang takut bahwa otomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan berdampak buruk pada mata pencaharian mereka.

Di Thailand, kekhawatiran muncul terkait ketergantungan yang berlebihan pada AI untuk menarik data dan membuat konten dalam waktu singkat, yang dikhawatirkan akan mengurangi kepercayaan terhadap hasil pekerjaan.

Di Vietnam, di mana jurnalis sangat antusias menggunakan AI, perhatian lebih diberikan pada privasi data dan keamanan sistem AI dalam menangani informasi sensitif.

Vero melihat bahwa jurnalis di seluruh Asia Tenggara sangat ingin memahami potensi AI secara komprehensif, agar tetap kompetitif dalam lanskap media digital yang terus berkembang.

Oleh karena itu, Vero merekomendasikan beberapa langkah untuk mendukung integrasi AI yang positif dalam industri media dan kegiatan jurnalistik, yaitu:

1. Mengembangkan dan menyediakan program pelatihan khusus untuk memfasilitasi integrasi AI yang lancar dalam pekerjaan jurnalistik.

2. Mengatasi kekhawatiran jurnalis terkait dampak AI terhadap keamanan kerja, hak cipta, dan integritas jurnalisme.

3. Transparan dan mengomunikasikan secara jelas tentang fungsi dan batasan AI untuk membangun kepercayaan dan mengelola ekspektasi.

4. Mempertahankan sistem dukungan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh AI, serta memastikan akuntabilitas dan penggunaan yang etis.

Bagaimana dengan Kawan Puan? Apakah kamu juga memanfaatkan AI untuk mendukung pekerjaanmu?

Baca Juga: Bingung Cari Ide? 3 Tools AI Ini Bisa Bantu Pekerjaan Desain Grafis

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Hukuman Pelaku Pelecehan Seksual Fisik dan Non Fisik Berdasarkan UU TPKS