Hindari Kekerasan Fisik, Ini 4 Aturan jika Bertengkar dengan Pasangan di Depan Anak

Arintha Widya - Kamis, 22 Agustus 2024
Catat, 4 aturan jika bertengkar dengan pasangan di depan anak
Catat, 4 aturan jika bertengkar dengan pasangan di depan anak xijian

Parapuan.co - Kawan Puan, bertengkar dengan pasangan terkadang mungkin tidak terhindarkan.

Namun, kita bisa mengendalikan diri agar tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga, terlebih yang menyakiti fisik pasangan.

Bertengkar dengan pasangan pun ada aturannya, apa lagi jika tanpa sengaja anak-anak menyaksikan situasi tersebut.

Psikolog senior di Child Mind Institute, Janine Domingues menjelaskan beberapa aturan yang harus suami istri patuhi jika bertengkar di depan anak.

Apa saja? Simak informasinya sebagaimana dirangkum dari PureWow di bawah ini!

1. Diperlukan Sikap Saling Menghormati

Aturan pertama, pasangan suami istri harus menunjukkan sikap saling menghormati walau sedang bertengkar.

Sikap tersebut bisa ditunjukkan dengan tidak memanggil pasangan dengan sebutan tidak pantas, tidak mengumpat, dan mengucapkan kata-kata yang tak layak didengar anak-anak.

"Ada perbedaan antara berdebat dan bertengkar," kata Domingues. "Tidak masalah untuk memberi contoh kepada anak-anak bahwa bisa saja ada perbedaan pendapat di mana diskusi menjadi panas."

Baca Juga: Hubungan Suami Istri Bisa Renggang, Ini Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Bertengkar

"Akan tetapi, upaya untuk tetap menghormati saat mendengarkan pandangan orang lain harus selalu diutamakan," ungkapnya lagi.

2. Bertindaklah Saat Emosi Sudah Tenang

Saat emosi, sebisa mungkin tidak langsung "menyerang" atau bertindak mengkonfrontasi pasangan.

Tunggu beberapa saat sampai kemarahanmu sedikit berkurang, kemudian bicarakan dengan pasangan hal-hal yang membuatmu marah.

Ini bukan tentang menghindar, tetapi mencari waktu yang tepat untuk membicarakan sesuatu ketika emosi tidak sedang memuncak.

"Saran kami kepada orang tua, 'Kamu perlu bertindak saat emosi sudah tenang'," tutur Domingues.

Janine Domingues juga menambahkan, menenangkan diri terlebih dulu penting dilakukan jika dalam pernikahan kerap terjadi pertengkaran yang berulang.

3. Tunjukkan Proses Penyelesaian

Ketika bertengkar di depan anak, mereka bisa berpikir bahwa orang tuanya saling membenci.

Baca Juga: 6 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan setelah Bertengkar dengan Pasangan

Agar anak tidak berpikir demikian, Janine Domingues menyarankan agar setelah bertengkar di depan anak, orang tua juga harus berbaikan di depan anak.

Setelah berdebat dan mencapai kesepakatan, memintamaaflah kepada pasangan terlepas siapapun yang memulai pertengkaran.

Jelaskan bahwa kamu tidak bermaksud demikian, dan segera temukan solusi atas masalah yang kalian hadapi setelah saling memaafkan.

4. Jika Kehilangan Kendali, Bicarakan Juga dengan Anak

Hindari meninggalkan anak-anak dalam kebingungan tentang hubungan kedua orang tuanya. Jangan sampai mereka merasa tidak aman.

Jika kehilangan kendali, bicarakan kembali tentang pertengkaran yang pernah anak-anak saksikan walau kamu dan pasangan sudah baikan.

Anak-anak perlu tahu bahwa emosi adalah valid, dan mereka bisa belajar cara mengendalikannya.

Komunikasikan dengan anak penyebab kamu dan pasangan bertengkar, serta bagaimana kalian menyelesaikannya.

Menurut Janine Domingues, hal itu dilakukan agar anak-anak tahu bahwa mereka bisa menyuarakan perasaannya, mereka aman, dan paham orang tuanya bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.

Kiranya, itulah tadi beberapa aturan saat bertengkar di depan anak. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Cekcok dengan Pasangan dalam Perjalanan Mudik, Ini Cara agar Cepat Baikan

(*)

Sumber: PureWow
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha