Perbedaan Bau Ketiak dan Bau Badan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Arintha Widya - Senin, 26 Agustus 2024
Perbedaan bau ketiak dan bau badan
Perbedaan bau ketiak dan bau badan liza5450

Parapuan.co - Kawan Puan, akhir-akhir ini topik mengenai bau ketiak ramai diperbincangkan di media sosial.

Namun, tampaknya belum ada yang membahas tentang bau badan. Padahal, keduanya bisa sama-sama mengganggu penampilan.

Memangnya adakah perbedaan antara bau ketiak dan bau badan? Yuk, simak bedanya dan mana yang paling mengganggu!

Apa Itu Bau Ketiak?

Merangkum Health Line, bau ketiak terjadi ketika bakteri memecah keringat yang sebenarnya tidak berbau di kulit tubuhmu, terutama bagian ketiak.

Kondisi ini dapat dialami sebagian orang yang memiliki keringat lebih banyak dari sebagian orang lain.

Kelebihan keringat yang bisa memicu bakteri di bagian ketiak disebut sebagai hiperhidrosis.

Sederhananya, bau ketiak berasal dari area di bawah lengan, di mana terdapat kelenjar keringat apokrin yang berperan dalam produksi keringat.

Kelenjar ini terutama aktif selama masa pubertas, dan menghasilkan keringat yang lebih kental dan kaya akan protein dan lipid (terbentuk dari asam lemak).

Baca Juga: Tawas atau Deodoran? Ini yang Paling Efektif Menghilangkan Bau Ketiak

Keringat yang diproduksi oleh kelenjar apokrin pada awalnya tidak berbau.

Namun, bau akan muncul ketika bakteri di kulit memecah keringat ini menjadi asam, yang menyebabkan aroma khas dan tidak sedap.

Keringat di ketiak juga cenderung terperangkap di area yang lebih tertutup, sehingga memberikan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Bau ketiak biasanya lebih tajam dan kuat karena adanya interaksi antara keringat yang kaya protein dengan bakteri.

Apa Itu Bau Badan?

Melansir Cleveland Clinic, bau badan adalah apa yang kita cium ketika keringat "bersentuhan" dengan bakteri di kulit.

Keringat sendiri sebenarnya tidak berbau, dan baru akan menimbulkan bau apabila bercampur dengan bakteri yang ada di kulit.

Bau badan pada setiap orang berbeda, dapat berbau manis, asam, tajam, atau seperti bawang.

Jumlah keringat yang kita keluarkan tidak selalu memengaruhi bau badan. Itulah mengapa individu bisa memiliki bau badan tidak sedap walau tidak berkeringat.

Baca Juga: Apa Manfaat dari Botox Ketiak yang Viral di TikTok? Kurangi Bau Badan

Sebaliknya, individu yang berkeringat berlebihan pun badannya bisa saja tidak berbau.

Bau badan adalah hasil dari jenis bakteri di kulit, dan bagaimana bakteri tersebut berinteraksi dengan keringat, bukan berasal dari aroma keringat itu sendiri.

Bau badan sebenarnya lebih merujuk pada kondisi yang lebih umum, mencakup aroma yang dihasilkan seluruh bagian tubuh yang berkeringat.

Bau badan tidak hanya berasal dari kelenjar apokrin, tetapi juga dari kelenjar ekrin yang ada di seluruh tubuh.

Bau badan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin yang bercampur dengan bakteri di kulit.

Selain itu, pola makan, kesehatan, kebersihan pribadi, dan bahkan faktor genetik juga dapat mempengaruhi bau badan seseorang.

Bau badan cenderung lebih menyebar dan bisa bervariasi tergantung pada bagian tubuh dan penyebabnya.

Misalnya, bau badan di kaki mungkin berbeda dengan bau di area ketiak karena jenis bakteri dan kondisi lingkungan yang berbeda.

Kesimpulannya, bau ketiak langsung merujuk pada aroma tidak sedap di bagian tertentu, yaitu ketiak. Sedangkan bau badan lebih ke seluruh bagian tubuh.

Keduanya bisa sama-sama mengganggu jika berlebihan (menyengat), atau bahkan sampai membuat diri sendiri dan orang lain merasa tidak nyaman atau terganggu.

Baca Juga: Bau Ketiak Bikin Perempuan Tidak PD, Bagaimana Cara Mengatasinya?

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja