Selain itu, risiko kecelakaan juga meningkat dengan penggunaan baby walker.
Menurut dokter Eva Devita Harmoniati, SpA(K), meskipun baby walker memungkinkan anak untuk bergerak dengan bebas, anak belum tentu dapat mengendalikan kecepatan geraknya.
Hal ini berisiko menyebabkan kecelakaan, seperti menabrak dinding atau tergelincir di tangga.
"Anak dengan baby walker tidak akan berjalan dengan heel to toe (tumit ke jari), pola berjalannya akan berbeda, dia akan lebih sering bergeser atau mengayuh," terang Eva Devita.
Metode Alternatif: Dititah
Daripada menggunakan baby walker, para ahli lebih merekomendasikan metode dititah untuk membantu bayi belajar berjalan.
Dititah adalah proses di mana orang dewasa memegang tubuh bayi pada bagian bawah ketiak, kemudian menuntunnya untuk melangkah.
Metode ini juga dapat dilakukan dengan orang tua memegangi kedua tangan si kecil.
Dengan metode ini, bayi belajar melangkah ke depan dengan bantuan orang tua atau pengasuh.