Ketidaksepakatan tentang cara mengelola uang, berbagi pengeluaran, atau harapan finansial bisa memicu ketegangan.
3. Konflik Nilai dan Tradisi
Perbedaan nilai dan tradisi antara menantu dan mertua bisa menjadi sumber konflik.
Misalnya, mertua mungkin memiliki tradisi keluarga tertentu yang diharapkan untuk dilanjutkan, sementara menantu memiliki nilai-nilai atau kebiasaan berbeda.
4. Perbedaan dalam Pengasuhan Anak
Salah satu konflik umum antara menantu dan mertua adalah perbedaan pendekatan dalam pengasuhan anak.
Mertua mungkin merasa bahwa cara mereka membesarkan anak adalah yang terbaik, sementara menantu memiliki metode pengasuhan sendiri dan mungkin berbeda.
5. Keterlibatan dalam Keputusan Besar Keluarga
Mertua yang ingin terlibat dalam setiap keputusan besar keluarga, seperti pembelian rumah atau pendidikan anak, bisa menyebabkan konflik dengan menantu yang merasa keputusan tersebut seharusnya menjadi hak mereka sebagai orang tua atau pasangan.
Konflik antara menantu dan mertua adalah hal yang wajar terjadi dalam sebuah keluarga.
Dengan komunikasi yang baik, saling pengertian, dan kesediaan untuk berkompromi, konflik-konflik tersebut bisa diatasi dan hubungan keluarga bisa menjadi lebih harmonis.
Baca Juga: Jangan Overthinking, Begini Cara Menghadapi Ibu Mertua yang Toksik
(*)