Tak Lagi Jadi Goal, Mengapa Sebagian Perempuan Ragu untuk Menikah?

Citra Narada Putri - Selasa, 3 September 2024
Perempuan takut menikah.
Perempuan takut menikah. (maruco/Getty Images)

Di sisi lain, banyak perempuan juga khawatir akan perubahan peran yang signifikan setelah menikah.

Misalnya seperti menjadi ibu rumah tangga penuh waktu atau harus mengorbankan hobi dan minat pribadi.

Ketidakpastian Masa Depan

Bukan hanya soal hubungan dan kemerdekaan, terkadang perempuan juga khawatir akan stabilitas finansial setelah menikah, terutama jika harus berbagi tanggung jawab dengan pasangan.

Bahkan terkadang ketakutan ini semakin besar dengan hadirnya keputusan untuk memiliki anak atau tidak, yang  seringkali menjadi sumber kecemasan.

Belum lagi dengan perbedaan nilai dan tujuan hidup dengan pasangan dapat menjadi batu sandungan dalam pernikahan.

Takut akan ketidakbebasan, kemungkinan akan kegagalan hubungan hingga ketidakpastian masa depan hanya segelintir kekhawatiran yang membuat perempuan takut akan pernikahan.

Namun bukan berarti pernikahan akan selamanya buruk, asalkan Kawan Puan bisa menemukan orang yang tepat. 

Melansir dari Brides, ada beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut.

Baca Juga: Ragu untuk Menikah, Kenali 15 Red Flags Ini sebelum Membuat Keputusan

Langkah pertama untuk mengatasi rasa takut itu adalah mengakui bahwa kamu memiliki fobia ini.

Sulit untuk menghadapi masalah apapun dalam hidup jika Kawan Puan tidak bisa bersikap terbuka dan jujur ​​kepada diri sendiri tentang apa yang sedang kamu alami.

Setelah kamu menyadari bahwa Kawan Puan takut untuk berumah tangga, berbicara dengan seorang profesional akan menjadi langkah terbaik berikutnya untuk menghilangkan rasa takut ini.

Meskipun kamu dapat mencoba dan mengatasinya sendiri, ada manfaatnya berbicara dengan seseorang yang lebih ahli untuk membantu mengatasi apa yang sedang terjadi—terutama jika rasa takut kamu berasal dari pengalaman traumatis di masa lalu.

Ditambahkan pula oleh Widya, bahwa rasa takut menikah bisa ditepis dengan komunikasi untuk menciptakan kesepakatan.

"Kesepakatan dalam artinya, kita mau punya kehidupan seperti apa ke depan, visi misi harus jelas. Ketakutan yang ada harus diomongin ke calon pasangan," ucapnya.

Terakhir, selalu ingat bahwa menemukan jati diri dan tumbuh kembang adalah sebuah perjalanan, jadi bersikaplah baik dan ramah kepada diri sendiri saat Kawan Puan mencoba mengatasi ketakutan akan pernikahan ini.

(*)

Baca Juga: Kimberly Ryder Akui Sulit Jadi Istri, 6 Hal Ini Berubah setelah Perempuan Menikah

Sumber: Kompas.com,Brides
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029