Tak Lagi Jadi Goal, Mengapa Sebagian Perempuan Ragu untuk Menikah?

Citra Narada Putri - Selasa, 3 September 2024
Perempuan takut menikah.
Perempuan takut menikah. (maruco/Getty Images)

Parapuan.co - Pernikahan, yang seringkali dianggap sebagai puncak kebahagiaan dalam hubungan, ternyata tidak selalu dipandang demikian oleh semua orang, terutama perempuan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang perempuan merasa ragu atau bahkan takut untuk menikah.

Ini pulalah yang kemudian membuat tren 'marriage is scary' menjadi populer di kalangan masyarakat. 

Namun sebenarnya, apa yang membuat perempuan khawatir atau takut dengan pernikahan?

Ketakutan akan Kegagalan Hubungan

Tingginya kasus perceraian dan melihat banyak pasangan berpisah membuat perempuan semakin khawatir akan nasib pernikahannya sendiri.

Kasus-kasus ini membuat sebagian perempuan memandang bahwa terkadang pernikahan tidak menjamin kebahagiaan bagi dirinya.

Bahkan, melansir Kompas.com, Kepala Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (UGM), Widya Nayati mengungkapkan bahwa salah satu alasan perempuan takut menikah karena banyak laki-laki yang belum memahami kesetaraan gender sepenuhnya.

Meski kini kesetaraan gender sudah menjadik topik yang sering disuarakan dan didiskusikan, tetapi menurutnya laki-laki masih cenderung berada di zona nyaman dengan pemikiran yang konservatif.

Baca Juga: Rasa Takut Menjelang Pernikahan Itu Wajar, Begini Cara Mengatasinya

"Laki-laki masih pada zona nyaman, patriarki masih ada. Zona nyamannya ini loh yang belum berubah, yang perempuan sudah berubah. Kenyataanya bisa nyetir, bekerja, punya uang sendiri dengan pendidikan yang ada," papar Widya, Sabtu (9/8/2024).

Hal itulah yang menyebabkan, ketika berumah tangga suami istri tidak memiliki komunikasi yang baik dan tidak sejalan.

Lebih dari itu, hal ini bisa juga dipengaruhi oleh pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya atau yang mereka saksikan di sekitar, yang dapat menimbulkan ketakutan akan pengulangan yang sama.

Misalnya saja kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga yang kini banyak beredar di media sosial, membuat banyak perempuan khawatir bahwa kelak calon pasangan mereka akan melakukan hal yang sama. 

Kehilangan Kebebasan dan Kemerdekaan

Banyak perempuan modern yang telah membangun karier yang sukses dan mandiri.

Pernikahan pun seringkali diartikan sebagai pengorbanan terhadap karier atau ambisi pribadi.

Kekhawatiran ini bukannya tanpa alasan, karena terkadang ketika menikah, perempuan karier lebih rentan mengalami persimpangan ketika dihadapkan pada pilihan sulit: pekerjaan atau keluarga.

Baca Juga: Ingin Menikah Usai Jadi Bridesmaid, Begini Kode Pacar agar Segera Melamar

Di sisi lain, banyak perempuan juga khawatir akan perubahan peran yang signifikan setelah menikah.

Misalnya seperti menjadi ibu rumah tangga penuh waktu atau harus mengorbankan hobi dan minat pribadi.

Ketidakpastian Masa Depan

Bukan hanya soal hubungan dan kemerdekaan, terkadang perempuan juga khawatir akan stabilitas finansial setelah menikah, terutama jika harus berbagi tanggung jawab dengan pasangan.

Bahkan terkadang ketakutan ini semakin besar dengan hadirnya keputusan untuk memiliki anak atau tidak, yang  seringkali menjadi sumber kecemasan.

Belum lagi dengan perbedaan nilai dan tujuan hidup dengan pasangan dapat menjadi batu sandungan dalam pernikahan.

Takut akan ketidakbebasan, kemungkinan akan kegagalan hubungan hingga ketidakpastian masa depan hanya segelintir kekhawatiran yang membuat perempuan takut akan pernikahan.

Namun bukan berarti pernikahan akan selamanya buruk, asalkan Kawan Puan bisa menemukan orang yang tepat. 

Melansir dari Brides, ada beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut.

Baca Juga: Ragu untuk Menikah, Kenali 15 Red Flags Ini sebelum Membuat Keputusan

Langkah pertama untuk mengatasi rasa takut itu adalah mengakui bahwa kamu memiliki fobia ini.

Sulit untuk menghadapi masalah apapun dalam hidup jika Kawan Puan tidak bisa bersikap terbuka dan jujur ​​kepada diri sendiri tentang apa yang sedang kamu alami.

Setelah kamu menyadari bahwa Kawan Puan takut untuk berumah tangga, berbicara dengan seorang profesional akan menjadi langkah terbaik berikutnya untuk menghilangkan rasa takut ini.

Meskipun kamu dapat mencoba dan mengatasinya sendiri, ada manfaatnya berbicara dengan seseorang yang lebih ahli untuk membantu mengatasi apa yang sedang terjadi—terutama jika rasa takut kamu berasal dari pengalaman traumatis di masa lalu.

Ditambahkan pula oleh Widya, bahwa rasa takut menikah bisa ditepis dengan komunikasi untuk menciptakan kesepakatan.

"Kesepakatan dalam artinya, kita mau punya kehidupan seperti apa ke depan, visi misi harus jelas. Ketakutan yang ada harus diomongin ke calon pasangan," ucapnya.

Terakhir, selalu ingat bahwa menemukan jati diri dan tumbuh kembang adalah sebuah perjalanan, jadi bersikaplah baik dan ramah kepada diri sendiri saat Kawan Puan mencoba mengatasi ketakutan akan pernikahan ini.

(*)

Baca Juga: Kimberly Ryder Akui Sulit Jadi Istri, 6 Hal Ini Berubah setelah Perempuan Menikah

Sumber: Kompas.com,Brides
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Tak Lagi Jadi Goal, Mengapa Sebagian Perempuan Ragu untuk Menikah?