Minat dan kemampuannya dalam olahraga ini berkembang di bawah bimbingan orang tuanya.
Namun, perjalanan kariernya mengalami hambatan besar usai kecelakaan motor pada tahun 2011.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan patah pada kaki kiri dan tangan kanan perempuan yang akrab disapa Ratri ini.
Ratri divonis mengalami gangguan permanen berupa kaki kiri yang lebih pendek dari kaki kanannya.
Kendati sempat merasa kariernya berakhir, dukungan kuat dari keluarga mendorong Ratri kembali mengangkat raket dan melanjutkan kariernya.
Pada tahun 2013, ia bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia dan mulai berkompetisi di kategori SL4.
Prestasi Gemilang di Kancah Internasional
Ratri pertama kali meraih medali dari para bulu tangkis di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012, di mana ia berhasil membawa pulang satu emas dan satu perak.
Sejak saat itu, kerja keras dan dedikasinya membuahkan puluhan medali dari berbagai turnamen internasional.