Bukan itu saja, dibandingkan laki-laki, lupus juga lebih rentan menyerang perempuan.
Bahkan perbandingan kemungkinan terserang lupus cukup signifikan antara perempuan dan laki-laki, yakni 9:1.
"Pada anak, penyakit ini munculnya menjelang pubertas," kata dr. Endah Citaresmi.
"Jadi, kita lebih curiga lupus pada anak perempuan usia 9-11 tahun dengan berbagai keluhan yang tidak bisa dijelaskan," katanya lagi.
Dijuluki Penyakit Seribu Wajah
Karena bisa menyerang organ tubuh mana pun, lupus kerap dijuluki sebagai penyakit seribu wajah yang sulit didiagnosis.
"Jadi, ada lupus yang dapat dengan diagnosis tifus, terus dirawat karena tifus, ternyata lupus," ucap dr. Endah.
Sementara jika pasien menunjukkan gejala yang lebih spesifik, dokter akan lebih mudah mendiagnosis lupus.
Adapun gejala lupus yang yang dimaksud yakni muncul ruam merah berbentuk kupu-kupu (butterfly rash).
Sementara pada anak-anak, lupus sering ditunjukkan dengan sariawan dan langit mulut-mulut yang terlihat berbeda.
"Lalu, lupus disertai dengan rambut rontok. Berbeda dengan kerontokan ketika menyisir rambut," katanya.
Kerontokan yang dimaksud adalah kerontokan ekstrem.
Baca Juga: Gejala Autoimun Anak dan Faktor Risikonya, Bukan Hanya Faktor Genetik
(*)