Parapuan.co - Kawan Puan tentu sudah tak asing dengan istilah deposito.
Namun, tahukah kamu apa sebenarnya pengertian deposito?
Deposito adalah salah satu investasi aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara masing-masing.
Bukan itu saja, deposito juga kerap digunakan sebagai instrumen investasi oleh individu maupun perusahaan untuk menjaga nilai uang mereka sekaligus mendapatkan keuntungan dari bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Adapun yang perlu dipahami bahwa dana dalam deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa terkena penalti.
Sementara penarikan sebelum jatuh tempo biasanya dikenakan denda atau bunga yang lebih rendah.
Bicara tentang deposito, ada beberapa jenis deposito dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Merangkum dari laman Kompas.com, berikut ulasan lengkapnya untukmu!
Baca Juga: Perempuan Bisa Investasi, Kenali Perbedaan Tabungan, Giro, dan Deposito
Deposito jenis ini memiliki jangka waktu tertentu, mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun.
Suku bunga yang ditawarkan pun lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Untuk penarikan, dana hanya bisa ditarik setelah jangka waktu berakhir. Jika tidak, penarikan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti.
2. Deposito On Call
Deposito on call ditujukan untuk nasabah yang ingin menyimpan uangnya dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu bulan.
Jenis deposito ini menawarkan fleksibilitas karena nasabah bisa menarik dananya kapan saja dengan pemberitahuan (call) beberapa hari sebelumnya.
Suku bunga deposito on call biasanya lebih rendah dibandingkan deposito berjangka, tetapi lebih tinggi dari tabungan biasa.
3. Deposito Valas
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bank dengan Suku Bunga Deposito Tinggi di Tahun 2023
Deposito valas (valuta asing) adalah jenis deposito yang disimpan dalam bentuk mata uang asing, seperti dolar AS, euro, atau yen.
Deposito valas cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam mata uang asing atau memiliki bisnis yang berhubungan dengan perdagangan internasional.
Tingkat bunga yang diberikan biasanya tergantung pada mata uang yang digunakan.
4. Deposito Sertifikat
Deposito sertifikat adalah jenis deposito yang memberikan sertifikat sebagai bukti kepemilikan deposito.
Sertifikat ini bisa diperdagangkan atau dialihkan ke pihak lain. Namun, di Indonesia, jenis deposito ini kurang populer dibandingkan deposito berjangka.
Deposito sertifikat cocok bagi kamu yang ingin fleksibilitas lebih dalam hal kepemilikan dan pencairan dana.
5. Deposito Syariah
Berikutnya ada deposito syariah. Deposito syariah adalah produk perbankan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dalam deposito syariah, sistem bagi hasil digunakan sebagai pengganti bunga.
Dana yang ditempatkan dalam deposito ini diinvestasikan oleh bank ke dalam kegiatan usaha yang halal dan sesuai syariah.
Deposito syariah cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi sesuai prinsip-prinsip Islam.
Itu tadi jenis-jenis deposito lengkap dengan karakteristiknya.
Jadi, mana nih jenis deposito yang sesuai kebutuhan Kawan Puan?
Baca Juga: Selain Kena Penalti, Ini Risiko Menarik Dana Deposito sebelum Jatuh Tempo
(*)