Tanyakan pada diri sendiri, apa yang membedakan layananmu dari kompetitor?
Apakah kamu ingin fokus pada pernikahan mewah, pernikahan sederhana, atau tema tertentu?
Identifikasi target ini akan membantumu dalam menentukan strategi pemasaran dan layanan yang ditawarkan.
2. Buat Rencana Bisnis
Rencana bisnis yang solid adalah fondasi dari kesuksesan.
Rencana ini harus mencakup tujuan bisnis, strategi pemasaran, anggaran, dan proyeksi keuangan.
Ini akan membantumu tetap fokus dan terorganisir dalam memulai bisnis wedding planner.
Kawan Puan juga disarankan untuk menyertakan SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) dalam rencana bisnis untuk menilai potensi dan tantangan yang mungkin dihadapi.
Baca Juga: Persiapan Perempuan Menikah, Ketahui Tips Menghadapi Perubahan Perencanaan Pernikahan