Parapuan.co - Beberapa orang beranggapan bahwa melakukan hubungan intim secara rutin dapat meningkatkan hubungan suami istri.
Di sisi lain, melakukan hubungan intim terlalu sering ternyata malah berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan.
Melakukan hubungan intim setiap hari dapat menimbulkan beberapa efek samping.
Misalnya, rasa tidak nyaman di area vagina, iritasi, hingga infeksi.
Bukan itu saja, pasangan suami istri yang terlalu sering melakukan hubungan intim juga memiliki peluang lebih kecil untuk memiliki momongan.
Apa risiko terlalu sering melakukan hubungan intim bagi perempuan?
Dikutip dari laman Kompas.com, terlalu sering melakukan hubungan suami istri akan menimbulkan efek samping dan risiko tertentu.
Adapun risiko yang dimaksud, yakni:
Baca Juga: Mengatasi Cek-cok dan Masa Sulit dalam Hubungan Setelah Punya Bayi
- Membuat vagina terlalu kering sehingga menyebabkan rasa sakit saat penetrasi dan sulit mendapatkan orgasme.
- Meningkatkan risiko vaginitis dan penyakit ginekologi lainnya jika dilakukan dalam jangka panjang.
- Mengganggu keseimbangan pH vagina jika terlalu sering berhubungan intim dan dibarengi dengan kebersihan organ intim yang tidak baik.
- Menyebabkan rasa lelah, dalam jangka panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan kardiovaskuler, fungsi ginjal, kualitas ereksi, ejakulasi dini, prostatitis, dan masalah kesehatan lainnya.
- Menurunkan gairah seksual, sehingga justru menurunkan rasa puas terhadap pasangan dan hubungan intim yang dilakukan.
- Menurunkan peluang kehamilan karena sperma cenderung lebih encer.
Mengetahui berbagai risiko terlalu sering melakukan hubungan intim, penting untuk memberikan jeda waktu.
Kawan Puan juga perlu mendiskusikan rasa tidak nyaman yang dialami dengan pasangan sehingga kesehatan dan kualitas hubungan suami istri tetap terjaga.
Baca Juga: WHO Sebut Perempuan Rentan Alami Kekerasan dalam Hubungan Intim di Usia Remaja
Frekuensi Melakukan Hubungan Suami Istri
Untuk diketahui bahwa frekuensi melakukan hubungan suami istri setiap pasangan berbeda-beda, tergantung dengan kondisi tubuh dan kesehatan masing-masing.
Faktor yang memengaruhi frekuensi hubungan seksual yakni kesehatan, usia, perubahan hubungan, hingga kegiatan.
Umumnya, pasutri melakukan hubungan suami istri sekitar tiga kali dalam sebulan. Atau setidaknya satu kali dalam seminggu.
Terlepas dari frekuensinya, perlu diketahui bahwa ada berbagai manfaat melakukan hubungan suami istri.
Melakukan hubungan intim dapat meningkatkan imun tubuh, suasana hati, serta mengurangi stres.
Kawan Puan, demikian penjelasan terkait frekuensi melakukan hubungan suami istri.
Jadi, pahami risikonya baik-baik dan lakukan konsultasi ke dokter jika kamu mengalami infeksi, ya!
Baca Juga: 3 Jenis Ciuman yang Bisa Meningkatkan Gairah Hubungan Intim dengan Suami
(*)