Kata Ahli Soal Mi sebagai Pengganti Nasi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Arintha Widya - Selasa, 17 September 2024
Mi sebagai pengganti nasi, baikkah? Ini kata ahli gizi.
Mi sebagai pengganti nasi, baikkah? Ini kata ahli gizi. Thai Liang Lim

Baca Juga: Begini 3 Tips Membuat Udon di Rumah yang Mudah, Buat Adonan Mi Sendiri

"Kita sarapan mi satu porsi pakai telur dan oseng bayam itu cocok sekali," ungkap Toto.

Di sisi lain, ahli gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan juga membenarkan bahwa mi dan nasi memiliki gizi yang hampir setara.

"Mi terbuat dari terigu, terigu adalah serealia, beras adalah serealia. Keduanya umumnya mengandung kalori dan protein yang tinggi," ujar Ali Khomsan.

Meski begitu, Ali Khomsan menyarankan agar mi diganti dengan produk olahan lain yang tersedia di dalam negeri, semisal dari jagung, singkong, kentang, dll.

Ini karena untuk membuat mi, Indonesia perlu mengimpor tepung terigu mengingat petani-petani di dalam negeri tidak menanam gandum.

Dengan menggunakan olahan makanan yang dihasilkan dari dalam negeri, maka masyarakat juga yang akan disejahterakan dalam program makan bergizi gratis nantinya.

Jadi, mi bisa menggantikan nasi asalkan konsumsinya juga dilengkapi dengan lauk dan sayur layaknya kamu makan nasi, ya, Kawan Puan.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca Juga: Senang Sarapan Mi? Ini Kelebihan dan Kekurangan Mi Sebagai Sarapan

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

4 Momen Memukau di Konser Isyana, Dari Duet hingga Kehangatan Keluarga