Anak Alami Masalah Keterlambatan Perkembangan Motorik, Apa yang Harus Dilakukan?

Arintha Widya - Rabu, 18 September 2024
Apa yang harus orang tua lakukan jika anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik?
Apa yang harus orang tua lakukan jika anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik? Collab Media

Parapuan.co - Kawan Puan, gerakan motorik merupakan satu hal yang menjadi fondasi dasar perkembangan pada anak.

Akan tetapi data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat, sekitar 5-10 persen anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan.

Salah satunya pada perkembangan motorik, yang dijumpai pada anak dengan kondisi seperti palsi serebral (cerebral palsy), sindrom Tourette, epilepsi, dan distrofi otot.

Hal tersebut terungkap dalam seminar media bertajuk "Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak" yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (17/9/2024) kemarin.

Lantas, apabila kamu mencurigai anak mengalami masalah keterlambatan perkembangan motorik, apa yang bisa dilakukan?

Berikut penjelasan dari dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med(ClinNeurophysiol) - Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi IDAI!

Kapan Anak dengan Keterlambatan Perkembangan Motorik Perlu Terapi?

Sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan fisioterapi pada anak, pastikan kamu sudah memeriksakannya ke dokter spesialis anak terlebih dulu.

Dokter Amanda mengungkap, kesalahan yang sering dilakukan sebagian orang tua adalah langsung membawa anak ke terapis tanpa mengetahui kondisi sebenarnya sang buah hati.

Baca Juga: Ternyata Ada 5 Manfaat Bermain Air untuk Motorik dan Sensorik Anak

"Seorang anak harus fisioterapi ketiak dirujuk oleh dokter yang berkompetensi untuk menentukan diagnosis penyebab keterlambatan motorik pada seorang anak," tutur Dokter Amanda.

"Yang sering saya jumpai anak dengan keterlambatan perkembangan tanpa diagnosis langsung dibawa ke tempat terapi, langsung diterapi, tanpa mencari penyebabnya," paparnya lagi.

Menurutnya, penting untuk mengetahui penyebab dan kondisi sebenarnya dari masalah keterlambatan perkembangan motorik pada anak agar dapat dilakukan penanganan secara tepat.

Mengapa perlu diagnosis medis? Hal ini untuk mengantisipasi seandainya ada kelainan atau penyakit yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik.

Beberapa penyakit yang bisa mendasari kondisi tersebut, misalnya palsi serebral (cerebral palsy), sindrom Tourette, epilepsi, dan distrofi otot.

"Kalau ada, maka kelainan ini perlu intervensi khusus, perlu obat, pemeriksaan lebih lanjut, dan sebagainya," kata Amanda.

"Baru bila sudah diketahui penyebabnya atau sudah melalui pemeriksaan dokter ada kondisi medis tertentu, barulah oleh dokter dirujuk ke fisioterapis," imbuhnya.

Perbedaan Kondisi Perkembangan Motorik Halus dan Kasar

Pada anak, terkadang dijumpai perbedaan perkembangan pada motorik halus dan kasar.

Baca Juga: Cara Asyik Melatih Motorik Halus Bayi, Bisa Tingkatkan Keterampilan Anak

Misalnya perkembangan motorik halusnya baik, tetapi kasarnya tertinggal jauh dari anak-anak seusianya.

Kondisi semacam ini bisa disebabkan oleh dua hal menurut penjelasan Dokter Amanda di seminar IDAI.

Pertama, penyebabnya bisa penyakit saraf tertentu, salah satunya yang disebut dengan spinal muscular atrophy.

Spinal muscular atrophy adalah kelainan neuromuskular langka yang menyebabkan hilangnya neuron motorik dan penyusutan otot progresif, yang biasanya didiagnosis pada masa bayi atau anak-anak usia dini.

"Salah satunya bisa terjadi suatu penyakit saraf tepi yang disebut dengan spinal muscular atrophy. Ini penyakit yang serius dan perlu diagnosis sedini mungkin, karena memengaruhi juga terapi dan harapan ke depannya," ungkap Amanda.

Kemudian yang kedua, keterlambatan perkembangan motorik bisa terjadi pada anak dengan kondisi palsi selebral yang ringan.

"Bisa juga seperti itu, hanya motorik kasarnya saja yang terganggu, tergantung otot yang mana yang terkena, mungkin motorik halusnya masih baik," tambah Amanda.

Untuk itu, pihaknya kembali menegaskan pentingnya pemeriksaan dengan dokter spesialis anak agar kondisinya bisa dideteksi lebih dini dan ditangani lebih baik.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Motorik Anak, Apa Saja?

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru