Perempuan di Jepang banyak yang ingin mencapai tren tersebut walau tidak realistis, dan tentu saja tidak sehat.
Perilaku perempuan muda Jepang yang ingin kurus ini diteliti oleh Tomohiro Yasuda, seorang profesor di Sekolah Keperawatan di Universitas Seirei Christopher di kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.
Penelitian Tomohiro Yasuda dilakukan terhadap perempuan kekurangan berat badan, yang idealnya masih perlu menambah berat badan rata-rata 10,3 kg.
Namun, ironisnya mereka yang menjadi responden hanya ingin menambah berat badan mereka rata-rata 400 gram atau 0,4 kg saja.
Kasus banyaknya perempuan muda Jepang yang terobsesi kurus ini bisa dibilang terjadi lantaran standar kecantikan yang tidak realistis yang masih membelenggu perempuan.
Tak hanya di Jepang, Indonesia dan mungkin berbagai negara lain juga memiliki standar kecantikan masing-masing yang berkembang di masyarakat.
Belenggu Standar Kecantikan pada Perempuan
Mengutip Satorial Magazine, standar kecantikan yang tidak realistis telah menjadi belenggu bagi perempuan di seluruh dunia selama berabad-abad.
Di tengah masyarakat, perempuan sering kali mendengar berbagai tuntutan yang membatasi kebebasan dan ekspresi diri mereka.