Baca Juga: Terungkap! Alasan Milenial Sering Jadi 'Kutu Loncat' dan Pindah Pekerjaan
4. Menjaga Rasa Aman dalam Karier
Ketidakpastian yang disebabkan oleh PHK massal atau restrukturisasi perusahaan mendorong banyak pekerja untuk melirik peluang karier baru.
Dengan berpindah pekerjaan, seseorang dapat melindungi diri dari risiko kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, terutama di industri yang sering mengalami perampingan.
Kerugian Menjadi Kutu Loncat
1. Tantangan Mencari Pekerjaan Baru
Terlalu sering berpindah kerja bisa menimbulkan persepsi negatif di mata calon pemberi kerja.
Beberapa manajer perekrutan (HRD) mungkin khawatir bahwa orang yang sering berpindah kerja tidak memiliki loyalitas atau komitmen yang kuat terhadap perusahaan.
Hal ini bisa membuat proses mendapatkan pekerjaan baru lebih sulit jika kamu menjadi kutu loncat dalam berkarier.
2. Stigma di Mata HRD
Baca Juga: Sering Pindah-pindah Kerja? Begini Tipe Kutu Loncat di Mata Recruiter
Banyak perusahaan, terutama yang mengutamakan kestabilan tim, mungkin ragu untuk merekrut seseorang yang dianggap tidak bisa bertahan lama.
HRD mungkin berpikir bahwa ada masalah di balik keputusan seseorang sering berpindah-pindah, bahkan jika alasan kandidat cukup masuk akal.
Pandangan ini bisa menjadi hambatan besar, terutama jika perusahaan menganggap pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai investasi jangka panjang.
3. Kurangnya Peningkatan Posisi di Perusahaan
Bagi mereka yang sering pindah kerja, terkadang kesempatan untuk naik jabatan dalam satu perusahaan menjadi lebih kecil.
Sementara seseorang yang setia pada satu perusahaan mungkin berpeluang naik pangkat, kutu loncat sering kali hanya fokus pada peningkatan gaji tanpa kesempatan untuk benar-benar membangun karier di satu tempat.
4. Risiko Kehilangan Kepercayaan dari Atasan
Perusahaan cenderung enggan memberikan tanggung jawab besar atau proyek jangka panjang kepada seseorang yang dianggap tidak memiliki komitmen untuk bertahan lama.
Hal ini bisa membuat kutu loncat kehilangan kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka dalam jangka panjang.
Sebelum jadi kutu loncat dalam menjalani karier, ada baiknya kamu mempertimbangkan hal-hal di atas ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Gen Z dan Fenomena Kutu Loncat di Dunia Kerja, Ini Kata Head of HR Jobstreet
(*)