Anak Tiba-Tiba Menolak Berangkat ke Daycare, Identifikasi 4 Faktor Ini

Arintha Widya - Kamis, 19 September 2024
Anak tiba-tiba menolak ke daycare, ini beberapa kemungkinan masalah yang terjadi.
Anak tiba-tiba menolak ke daycare, ini beberapa kemungkinan masalah yang terjadi. AJ_Watt

Parapuan.co - Kawan Puan, anak-anak balita yang dititipkan di daycare mungkin mendapatkan kenyamanan seiring berjalannya waktu.

Namun, bukan tidak mungkin mereka menolak untuk berangkat ke daycare, yang tentu perlu jadi perhatian orang tua.

Anak menolak ke daycare padahal sebelumnya sudah terbiasa, bisa jadi disebabkan karena sejumlah faktor.

Sebagai orang tua, kamu memiliki pemahaman intuitif dan mendalam tentang si kecil.

Maka itu, amatilah perilaku mereka dan jadilah pengertian ketika mengobrol dengan anak balita tentang penolakannya.

Ketika si kecil tiba-tiba menolak ke daycare, identifikasi dengan mencari tahu faktor-faktor seperti dikutip dari Naitre et Grandir berikut ini!

1. Berapa lama anak berperilaku seperti itu?

Identifikasi berapa lama si kecil menolak untuk berangkat ke daycare dan tampak kurang nyaman.

Apakah hal itu sering terjadi atau sudah berulang kali? Jika iya, cari tahu alasan di balik penolakan mereka.

Baca Juga: Kalau Masih Ragu tentang Daycare, Simak 6 Manfaatnya Ini Bagi Anak

Misalnya mereka tidak suka ke tempat penitipan karena kesulitan makan sendiri, atau tidak sabar menunggu dijemput, dan sebagainya.

2. Apakah ada perubahan di tempat penitipan anak?

Kedua, identifikasi apakah ada perubahan di tempat penitipan anak, misalnya pengasuh baru, jadwal baru, teman baru, dan sebagainya.

Faktor ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan karena ada yang berbeda dari rutinitas yang sudah terbangun sebelumnya.

3. Apakah ada perubahan di keluarga?

Hal berikutnya yang perlu kamu identifikasi juga adalah gejolak atau perubahan yang ada di keluarga.

Misalnya perubahan seperti kehadiran anggota keluarga baru, pertengkaran orang tua, pindah rumah, perceraian, dan masih banyak lagi.

Bila orang tua berpisah, misalnya, anak akan cemas tentang siapa yang akan menjemputnya dari tempat penitipan.

Atau jika hadir anggota keluarga baru (punya adik), anak mungkin ingin berada di rumah saja.

Baca Juga: Ibu Bekerja Wajib Tahu, 5 Cara Memilih Daycare yang Aman untuk Anak

4. Apakah kamu merasa bersalah meninggalkan anak di daycare?

Terakhir, cobalah identifikasi apakah di hari anak menolak, kamu juga merasa berat hati meninggalkan mereka?

Jika iya, mereka mungkin bereaksi terhadap perasaanmu dan ikut cemas ketika harus berpisah.

Bila ini yang terjadi, tunjukkan pada anak bahwa kamu yakin mereka akan menjalani hari yang menyenangkan di daycare.

Jangan ragu untuk mengobrol dengan pengasuh tentang apa yang terjadi, supaya mereka bisa menenangkanmu dan/atau si kecil.

Seandainya anak tidak mau berbicara ketika kamu menanyakan mengapa mereka tidak ingin pergi ke tempat penitipan anak, jangan memaksa.

Mengajukan terlalu banyak pertanyaan dapat memperburuk stres dan kecemasan mereka.

Biarkan anak tahu bahwa kamu siap untuk mendengarkan kapanpun mereka ingin membahasnya.

Beritahuk anak kalau kamu memahami perasaannya, dan ada solusi untuk ketidaknyamanan mereka.

Jangan khawatir ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Survei Daycare untuk Titipkan Anak, Ini 6 Unsur yang Perlu Orang Tua Perhatikan

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Sukses Bintangi Film Drama dan Action, Putri Marino Debut Akting Film Horor