“Jadi memang (program untuk perempuan) itu juga membuahkan hasil, karena kita (Citi) sekarang memiliki manajemen yang juga lumayan besar komposisi perempuannya. Close to 50 percent are women,” aku Puni bangga.
Di sisi lain, tak hanya menyediakan wadah untuk membantu mendorong ambisi pengembangan karier para pekerja perempuan, IWN juga menjadi tempat untuk ‘curhat’ berbagai kebutuhan.
“Melalui Citi Indonesia Women’s Network, mereka bisa konsultasi, difasilitasi kebutuhannya. Jadi kegiatan kita tuh kayak breast cancer awareness week, breastfeeding awareness. Terus gimana caranya kita punya buddy system supaya yang, let's say, habis maternity leave itu merasa ditolong oleh temannya yang juga melalui journey yang sama,” jelasnya.
Contohnya kampanye Maternity Matters, ini adalah inisiatif yang dibuat untuk memfasilitasi kelancaran kembalinya ibu-ibu baru ke tempat kerja dengan tujuan membantu mereka terus meraih ambisi karier.
“Kita juga punya nursery room, supaya mereka (pekerja perempuan) merasa bahwa kalau mereka lagi menyusui, ada tempatnya. Jadi it’s basically is a safe space for women dan itu sangat membantu mereka,” tutur Puni lagi.
Ia pun menambahkan bahwa Citi ingin menjadi bagian dari support system para perempuan karier dengan menyiapkan berbagai macam fasilitas yang bisa membantu mereka untuk tetap berkembang.
“Tapi jangan lupa bahwa mereka juga harus memastikan support system di luar pekerjaan, di rumah khususnya, juga kuat,” ujarnya mengingatkan.
Critical juncture adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan karier perempuan.
Dengan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat, Kawan Puan dapat melewati momen-momen krusial ini dengan sukses.
Dukungan dari keluarga, teman, dan organisasi juga sangat penting untuk membantu kita mencapai potensi penuh dalam karier.
(*)
Baca Juga: Survei Menunjukkan Perempuan Lebih Sering Beri Dukungan Emosional pada Pasangan