Berkaca Kasus Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Ibu Lebih Keras dalam Mendidik Anak Perempuan?

Saras Bening Sumunar - Senin, 23 September 2024
Nikita Mirzani dan Laura Meizani atau Lolly.
Nikita Mirzani dan Laura Meizani atau Lolly. Instagram/nikitamirzanimawardi_172 Instagram/1a.aurabd_

Parapuan.co - Media sosial dihebohkan dengan konflik ibu dan anak, Nikita Mirzani dan Laura Meizani atau Lolly.

Konflik ini pada akhirnya membuat hubungan Nikita Mirzani dan Lolly memanas hingga renggang.

Hebohnya konflik ibu dan anak ini membuat banyak pihak menilai Nikita Mirzani begitu keras dalam mendisiplinkan anak perempuannya.

Sebenarnya, ada beberapa alasan yang mendasari pola asuh mengapa ibu lebih keras dalam mendidik anak perempuannya.

Menurut laman Mind and Body Workssalah satu alasannya adalah adanya ketergantungan emosional.

Beberapa ibu bergantung pada anak perempuan mereka untuk dukungan emosional, terutama jika pasangan atau ayah mereka sudah tidak ada.

Ketika ibu ada dalam situasi ini, mereka mungkin akan bergantung pada anak perempuan sebagai sandaran atau kepercayaan.

Alhasil, ibu akan "menarik" anak perempuannya dalam pengasuhan yang pada akhirnya membuat anak merasa berat karena harus bertanggung jawab pada ibunya.

Selain hubungan emosional, ada alasan lain mengapa ibu lebih keras pada anak perempuannya.

Baca Juga: Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini Cara Bangun Kedekatan Ibu dan Anak Perempuan

1. Harapan Sosial dan Budaya yang Berbeda

Ibu sering kali merasa lebih bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak perempuan menghadapi tantangan hidup.

Di banyak budaya, perempuan masih diharapkan memiliki standar moral dan etika yang tinggi, sehingga ibu mungkin merasa tekanan untuk memastikan bahwa anak perempuannya tumbuh menjadi individu sesuai dengan norma sosial.

Tekanan ini bisa memotivasi ibu untuk lebih tegas atau keras saat membimbing anak perempuan.

2. Pengalaman Pribadi Ibu

Ibu mungkin mendasarkan cara mendidik anak perempuan dari pengalaman mereka sendiri ketika tumbuh dewasa.

Jika mereka merasa mengalami kesulitan sebagai seorang perempuan, mereka mungkin ingin anak perempuannya lebih siap dan tidak mengalami hal yang sama.

Pola asuh yang lebih keras bisa jadi bentuk perlindungan agar sang anak tidak mengalami kesalahan atau penderitaan serupa.

Baca Juga: Nikita Mirzani Alami Pengapuran Tulang Leher, Kenali Penyebab Osteoartritis Servikal

3. Persepsi Tentang Kerentanan Gender

Ada pandangan bahwa perempuan lebih rentan dalam beberapa aspek kehidupan, seperti keselamatan fisik atau emosional.

Karena itu, ibu mungkin merasa perlu lebih ketat dalam menjaga dan mengawasi anak perempuan mereka.

Mereka mungkin khawatir anak perempuan lebih mudah terkena pengaruh buruk atau mengalami situasi berisiko, sehingga pendekatan disiplin yang keras dianggap sebagai langkah preventif.

4. Peran Ganda yang Diharapkan dari Perempuan

Di banyak budaya, perempuan sering kali diharapkan bisa menjalankan peran ganda baik di rumah sebagai ibu dan istri, maupun di luar rumah sebagai pekerja profesional.

Untuk itu, ibu mungkin merasa perlu mempersiapkan anak perempuan dengan keterampilan multitasking, disiplin, dan tanggung jawab yang lebih besar.

Mereka mungkin berharap bahwa dengan memberikan aturan lebih ketat, anak perempuan akan tumbuh menjadi individu yang mampu memenuhi tuntutan ini.

Kawan Puan, itu tadi beberapa alasan yang mungkin mendasari seorang ibu lebih keras mendidik anak perempuan dibandingkan laki-laki.

Bagaimana menurut, Kawan Puan? Berikan komentarmu lewat kolom di bawah ini!

Baca Juga: Ini Alasan Kejaksaan Serang Tahan Nikita Mirzani atas Kasus Pencemaran Nama Baik

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Viral di Medsos, Ini 3 Rekomendasi Beasiswa untuk Mahasiswa 'Biasa'