Bisa Jadi Tanda Ketidaknyamanan, Ini yang Dibutuhkan Anak saat Menolak ke Daycare

Arintha Widya - Senin, 23 September 2024
Saat anak kehilangan minat ke daycare, ini yang mungkin dibutuhkannya.
Saat anak kehilangan minat ke daycare, ini yang mungkin dibutuhkannya. towfiqu ahamed

Parapuan.co - Kawan Puan punya anak usia 1-3 tahun yang kehilangan minat datang ke daycare, padahal sebelumnya aman-aman saja?

Jika iya, menolak untuk pergi ke daycare bisa jadi cara anak mengomunikasikan kebutuhan atau ketidaknyamanan tertentu.

Sebagai orang tua, memahami alasan di balik penolakan anak sangat penting agar kamu bisa memberikan dukungan yang tepat.

Berikut beberapa hal yang mungkin dibutuhkan anak ketika mereka enggan ke daycare seperti mengutip Naitree et Grandir!

1. Rasa Aman

Anak-anak sangat membutuhkan rasa aman dan kepastian dalam rutinitas harian mereka.

Jika rutinitas di daycare tidak jelas atau tidak konsisten, anak mungkin merasa tidak nyaman sehingga kehilangan minat untuk pergi.

Untuk mengatasi masalah ini, bicaralah dengan pendidik atau pengasuh anak dan cari tahu bagaimana cara membuat rutinitas harian yang lebih dapat diprediksi dan stabil.

Selain itu, rasa tidak aman juga bisa muncul dari hal-hal kecil, seperti keramaian yang berlebihan di daycare.

Baca Juga: Ini 7 Waktu Terbaik untuk Memeluk Anak, Jangan Dilewatkan Ya!

Misalnya, jika anak tidak suka ketika teman-temannya berteriak atau berlarian, berikan penjelasan pada pengasuh di sana untuk menjaga dan memastikan keselamatan si kecil.

2. Kebutuhan akan Rasa Kebersamaan

Anak-anak mungkin merasa kurang nyaman jika ada perubahan dalam kelompok daycare, seperti pergantian pengasuh atau teman sebaya.

Jika sahabat terbaik mereka pindah ke daycare lain atau ada anak baru yang lebih berisik, ini bisa membuat mereka enggan untuk datang ke tempat penitipan.

Dalam situasi ini, penting untuk memahami perasaan anak dan berbicara tentang perbedaan dalam dinamika kelompok.

Bantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, sehingga memberikan mereka rasa kebersamaan yang lebih baik.

3. Waktu dengan Orang Tua

Anak yang tiba-tiba menolak daycare mungkin hanya membutuhkan lebih banyak waktu bersama orang tua mereka.

Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa kelelahan atau terlalu cepat dipisahkan darimu.

Baca Juga: Tetap Tenang, Ini 5 Cara Mengatasi Separation Anxiety Menurut Ahli

Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk bermain, berpelukan, atau membaca buku bersama sebelum atau setelah daycare.

Beberapa menit perhatian ekstra ini bisa membuat perbedaan besar dalam perasaan anak.

Kamu juga dapat mencoba menjadwalkan hari yang lebih fleksibel, seperti mengantar anak lebih siang atau menjemput mereka lebih awal selama beberapa hari.

Hal ini dapat membantu mereka menyesuaikan diri kembali dengan rutinitas daycare.

4. Kebutuhan akan Stimulasi

Terkadang, anak-anak menolak daycare karena mereka merasa bosan. Misalnya mereka tidak mendapatkan cukup stimulasi atau tantangan di daycare.

Untuk mengatasi ini, bicaralah dengan pengasuh di tempat penitipan anak dan diskusikan bagaimana mereka bisa melibatkan anak dalam kegiatan yang lebih menarik.

5. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik, seperti kurang tidur atau kelelahan, juga bisa menjadi alasan mengapa anak menolak ke daycare.

Jika anak terlihat lesu atau tidak bersemangat, coba atur ulang waktu tidur mereka agar lebih optimal.

Bila kamu merasa bahwa penolakan anak terkait dengan masalah nutrisi atau gangguan fisik lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

Baca Juga: Anak Tiba-Tiba Menolak Berangkat ke Daycare, Identifikasi 4 Faktor Ini

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Viral di Medsos, Ini 3 Rekomendasi Beasiswa untuk Mahasiswa 'Biasa'