Parapuan.co - Seperti namanya, alat kontrasepsi memiliki fungsi utama mencegah kehamilan.
Beberapa diantara kita mungkin termasuk orang yang takut menggunakan alat kontrasepsi.
Entah karena efek samping yang dirasakan seperti nyeri atau tidak nyaman saat melakukan hubungan intim dengan suami.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, ada alat kontrasepsi yang aman digunakan untuk perempuan.
Sebagai informasi, jenis alat kontrasepsi ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Ada alat kontrasepsi yang bekerja dengan memengaruhi hormon tubuh. Di sisi lain, ada juga yang menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina.
Lantas, apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi yang aman digunakan perempuan?
Berikut PARAPUAN merangkumnya untuk kamu!
1. Pil KB
Baca Juga: Dianggap Legalkan Pergaulan Bebas, Ini Penjelasan Kemenkes tentang Kontrasepsi untuk Remaja
Melansir dari laman Health, pil KB merupakan alat kontrasepsi oral yang berbentuk tablet kecil.
Alat kontrasepsi ini bekerja dengan melepaskan hormon pencegah kehamilan ke dalam tubuh.
Bisa diartikan bahwa pil KB mengandung hormon progestin dan estrogen yang berperan mencegah terjadinya ovulasi.
Penggunaan alat kontrasepsi satu ini memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan risiko kegagalan rendah.
2. IUD
Berikutnya ada alat kontrasepsi IUD atau Intra-Uterine Device yang juga dikenal dengan KB spiral.
Alat kontrasepsi ini aman digunakan perempuan dan bisa bekerja efektif selama 5 sampai 10 tahun.
IUD memiliki kelebihan bisa bertahan lama di rahim, namun jika posisi IUD bergeser bisa menyebabkan tidak nyaman di rahim saat berhubungan intim.
Baca Juga: Kontroversi Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak di PP Nomor 28 Tahun 2024
3. Kondom Perempuan
Bukan hanya kondom untuk laki-laki, rupanya ada juga kondom untuk perempuan.
Kondom perempuan ini berfungsi untuk menyelubungi area vagina perempuan.
Penggunaannya sendiri cukup mudah karena terdapat cincin plastik di ujung kondom.
Meskipun sama, tapi kondom perempuan tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan kondom laki-laki.
4. Suntik KB
Pada dasarnya, cara kerja suntik KB hampir sama dengan pil KB, hanya saja cara penggunaannya berbeda.
Kalau kamu tidak ingin minum obat secara terus menerus, maka suntik KB bisa dijadikan alternatif.
Berdasarkan periode penggunaannya, suntik KB terbagi menjadi dua yaitu 1 bulan dan 3 bulan.
Kelebihan suntik KB sebagai alat kontrasepsi adalah penggunaannya lebih praktis dengan risiko kegagalan di bawah 1 persen jika digunakan dengan tepat.
Di sisi lain, suntik KB dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan efek samping seperti keluarnya bercak darah.
Kawan Puan, itu tadi jenis-jenis alat kontrasepsi yang aman digunakan perempuan.
Apakah kamu sudah menentukan pilihan?
Baca Juga: 3 Cara Membicarakan Keputusan Terkait Kontrasepsi dengan Pasangan
(*)