Ini Pilihan Alat Kontrasepsi untuk Penderita Hipertensi yang Rentan Dialami Perempuan

Saras Bening Sumunar - Kamis, 26 September 2024
Alat kontrasepsi untuk penderita hipertensi.
Alat kontrasepsi untuk penderita hipertensi. JPC-PROD

Parapuan.co - Kawan Puan, hipertensi merupakan penyakit yang tidak mengenal jenis kelamin.

Meski demikian, perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.

Ada berapa faktor yang menyebabkan perempuan rentan terkena hipertensi, mulai dari karena kehamilan hinga menopause.

Bukan itu saja, penggunaan alat kontrasepsi rupanya juga bisa menyebabkan perempuan rentan mengalami hipertensi.

Mengutip dari laman Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga, tekanan darah tinggi atau hipertensi berkaitan dengan risiko penyakit lain seperti jantung dan stroke.

Untuk itu, pemilihan alat kontrasepsi yang tepat sangat penting bagi penderita hipertensi.

Kawan Puan yang mengalami darah tinggi disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang aman.

Maka dari itu, ketahui jenis-jenis alat kontrasepsi dan dampaknya bagi penderita hipertensi berikut ini:

1. Suntik KB

Baca Juga: Tak Mengganggu, 4 Alat Kontrasepsi Ini Aman Dipakai Perempuan

Suntik KB tiga bulanan yang mengandung progesteron memiliki efektivitas tinggi (hampir 99%) dalam mencegah kehamilan.

Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tidak menganjurkan metode ini jika tekanan darah sistolik melebihi 160 mmHg dan diastolik melebihi 100 mmHg.

Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum memilih metode ini.

2. Pil KB

Pil KB efektif mencegah kehamilan dengan tingkat efektivitas sampai 91 persen.

Namun, pil KB yang mengandung estrogen dapat meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu, penting untuk memilih pil KB dengan dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter.

3. IUD

Baca Juga: Dianggap Legalkan Pergaulan Bebas, Ini Penjelasan Kemenkes tentang Kontrasepsi untuk Remaja

IUD atau Intrauterine Device merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk T.

Alat ini dimasukkan ke dalam rahim dan efektif mencegah kehamilan.

Bukan itu saja, IUD juga merupakan alat kontrasepsi jangka panjang karena bisa bertahan hingga 10 tahun.

IUD merupakan alat kontrasepsi non-hormonal yang dianggap lebih aman digunakan penderita hipertensi.

Apalagi alat kontrasepsi ini tidak mengandung hormon yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

4. KB Implan

KB implan merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk batang kecil.

Alat ini kemudian dimasukkan ke dalam lengan untuk mencegah kehamilan hingga 3-5 tahun.

KB implan bekerja dengan melepaskan progestin untuk mencegah ovulasi.

Kawan Puan, itu tadi pilihan alat kontrasepsi untuk penderita hipertensi.

Sebelum memutuskan mana alat kontrasepsi yang kamu pilih, pastikan melakukan konsultasi lebih dulu pada dokter ya!

Baca Juga: Kontroversi Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak di PP Nomor 28 Tahun 2024

(*)



REKOMENDASI HARI INI

4 Momen Memukau di Konser Isyana, Dari Duet hingga Kehangatan Keluarga