Pesona 10 Motif Batik Nusantara yang Populer di Kalangan Masyarakat

Tim Parapuan - Senin, 30 September 2024
Motif batik.
Motif batik. (Faris Fitrianto/iStockphoto)

Parapuan.co - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Dan batik adalah salah satu simbol budaya tersebut.

Untuk memperkuat simbol budaya tersebut, Yayasan Batik Indonesia (YBI) pun menggelar acara tahunan bertajuk Bangga Berbatik, yang akan diselenggarakan pada 2-6 Oktober 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Tahun ini, dalam perayaan Hari Batik Nasional, YBI memilih batik Gedog Tuban, yang merupakan batik khas Tuban, Jawa Timur.

"Selain Batik Gedog, terdapat lima batik yang telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM," ungkap Ketua Panitia Pelaksana HBN, Febriana Feramitha, dalam konferensi pers di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (26/9).

"Di antaranya Batik Nitik, Batik Besurek, Batik Complongan, Batik Sarung Pekalongan, dan Batik Lasem," ucapnya.

Diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh UNESCO pada tahun 2009, batik semakin populer dengan setidaknya 5.849 motif yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Melansir dari Kompas.com, ternyata ada sepuluh jenis motif batik yang popoler di kalangan masyarakat di antaranya:

1. Motif Batik Parang

Batik Parang
Batik Parang Arum Rifda

Baca Juga: Nuansa Etnik dengan Sentuhan Modern di Plaza Indonesia Fashion Week 2024

  

Parang adalah salah satu motif batik tertua dari Jawa dan sering dianggap sebagai simbol perjuangan.

Nama "parang" diambil dari kata "karang," yang berarti batu karang. Motif ini terinspirasi dari ombak laut yang menghantam batu karang dengan kekuatan yang tak pernah berhenti.

Motifnya tersusun secara diagonal dan menyerupai huruf "S," yang melambangkan kesinambungan dan perjuangan tanpa akhir.

2. Motif Batik Kawung

Motif Batik Kawung.
Motif Batik Kawung. Wonderful Indonesia

Motif Kawung adalah salah satu motif batik tertua yang berasal dari Yogyakarta, dengan bentuk geometris menyerupai irisan buah kawung atau buah aren.

Dahulu, motif ini hanya boleh dikenakan oleh kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan.

Motif Kawung melambangkan harapan akan kehidupan yang harmonis dan tenang, serta hubungan yang baik antara manusia dengan alam dan Sang Pencipta.

Baca Juga: 3 Tips Mix and Match Batik supaya Tampilan Tak Terkesan Kuno

3. Motif Batik Simbut

Batik Simbut
Batik Simbut Pangesti PNG

Berasal dari Banten, motif batik Simbut merupakan hasil kreasi dari suku Baduy yang dikenal dengan gaya hidup sederhana dan kedekatan dengan alam.

Motif ini sering kali menyerupai daun talas, yang diambil dari lingkungan sekitar masyarakat Baduy.

Motif Simbut tidak terlalu rumit, namun menyimpan filosofi mendalam tentang kesederhanaan dan keseimbangan hidup.

Garis-garis yang tebal dan bentuk yang sederhana mencerminkan kekuatan alam dan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.

4. Motif Batik Sidomukti

Batik Sidomukti
Batik Sidomukti batiktulisgiriloyo

Batik Sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah, dan umumnya dikenakan pada upacara-upacara adat seperti pernikahan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Rok Lilit Batik untuk Dipakai saat Hari Kartini

Motif ini terkenal dengan kehalusan detail dan keindahan bentuknya yang rumit, termasuk pola bunga dan kupu-kupu.

Menggunakan pewarna alami seperti sogan, batik Sidomukti memiliki warna kecokelatan yang hangat.

Motif ini juga sering digunakan sebagai simbol doa dan restu bagi pasangan yang menikah.

5. Motif Batik Sidoluhur

Batik Sidoluhur
Batik Sidoluhur javanologi

Motif batik Sidoluhur, yang berasal dari Solo, sering digunakan sebagai lambang kebijaksanaan dan keluhuran budi.

Berbeda dengan Sidomukti, motif ini memiliki pola yang lebih sederhana dengan bentuk kotak permata yang simetris.

Nama "Sidoluhur" sendiri berarti "menjadi luhur," yang mencerminkan harapan agar pemakainya menjadi seseorang yang bijak, bermartabat, dan terhormat.

Motif ini sering dikenakan oleh orang-orang yang dihormati dalam masyarakat sebagai simbol keluhuran hati.

Baca Juga: Ini Sumber Modal dan Bahan Baku untuk Memulai Ide Usaha Batik

6. Motif Batik Sekar Jagad

Batik Sekar Jagad
Batik Sekar Jagad Javanologi

Batik Sekar Jagad merupakan motif yang berasal dari Solo dan dikenal dengan keindahan serta kemewahannya.

Motif ini memadukan berbagai bentuk bunga yang terinspirasi dari keanekaragaman flora Indonesia.

Sekar Jagad berarti "bunga dunia," yang melambangkan keindahan alam semesta dan persatuan berbagai budaya.

Dalam motif ini, setiap bunga memiliki warna dan bentuk yang unik, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. 

7. Motif Batik Tujuh Rupa

Batik Tujuh Rupa
Batik Tujuh Rupa Siti Afifiyah

Berasal dari Pekalongan, batik Tujuh Rupa dikenal dengan motifnya yang menggambarkan tujuh elemen dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan buah-buahan.

Baca Juga: Strategi Jualan Produk Ide Usaha di Tanggal Kembar ala Pengusaha Batik Ayu Nabila

Motif ini merupakan hasil akulturasi antara budaya lokal dan budaya pendatang di Pantai Utara Jawa.

Motif Tujuh Rupa mencerminkan kehidupan masyarakat pesisir yang terbuka terhadap pengaruh luar, namun tetap mempertahankan identitas lokal mereka. 

8. Motif Batik Sogan

Batik Sogan
Batik Sogan alona batik

Motif batik Sogan merupakan versi klasik dari batik yang berasal dari Pekalongan. Menggunakan pewarna alami yang berasal dari bahan-bahan organik, motif ini menampilkan warna-warna yang lembut dan natural.

Motif Sogan sering digunakan dalam upacara-upacara adat dan acara resmi, karena dianggap sebagai lambang kesopanan serta ketenangan.

Motif ini menampilkan berbagai bentuk bunga yang diatur dengan rapi, memberikan kesan harmonis dan elegan pada setiap lembar kainnya.

9. Motif Batik Lasem

Batik Lasem
Batik Lasem Javanologi

Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Ide Usaha Batik untuk Pemula, Pahami Motif Kain!

Batik Lasem berasal dari kota Rembang dan dikenal sebagai salah satu motif batik dengan akulturasi budaya Tionghoa yang kuat.

Motif Lasem sering kali menggambarkan burung phoenix dan naga, yang merupakan simbol keberuntungan serta kekuatan dalam budaya Tionghoa.

Selain itu, warna merah yang dominan pada batik Lasem juga merupakan warna yang sering digunakan dalam budaya Tionghoa sebagai lambang kebahagiaan dan kemakmuran.

Batik ini mencerminkan perpaduan budaya yang harmonis antara masyarakat lokal dan pendatang Tionghoa.

10. Motif Batik Megamendung

Batik Megamendung
Batik Megamendung Wasti Samaria Simangunsong , Ni Nyoman Wira Widyanti

Motif Megamendung adalah salah satu motif batik paling ikonik yang berasal dari Cirebon.

Motif ini terinspirasi dari bentuk awan yang bergulung-gulung di langit mendung, yang melambangkan kesabaran dan ketenangan.

Filosofi di balik motif ini adalah harapan agar pemakainya selalu memiliki ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Baca Juga: Elegan Pakai Baju Lebaran 2024 dengan Sentuhan Etnik, Ini Rekomendasinya

(*)

Ken Devina

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat